BeritaAntara.COM, MALANG –Keberadaan dan kemajuan Indonesia tergantung pada generasi muda bangsa.
Di era yang penuh tantangan, tekanan sosial budaya global dan persaingan ekonomi, generasi muda harus mempersiapkan dan membekali diri untuk kemajuan bangsa.
Demikian disampaikan wakil ketua bidang pemuda dan olahraga Himpunan Pengusaha Nahdliyin Malang Raya (HPN) Dian Santoso dihadapan peserta Fokus Group Discus Sumpah Pemuda ke 89 dan acara silaturrahmi tahun 2017 di Warung Garuda, Malang, Rabu (22/11/2017).
“Pemuda-pemudi Indonesia kini memasuki era yang penuh tantangan, persaingan ekonomi, tekanan sosial budaya global, jaman yang menuntut pemuda-pemudi Indonesia semakin tangguh untuk menghadapi kemajuan jaman,” kata Dian.
Pria yang juga supplayer kacamata ini berharap, pemuda-pemudi Indonesia mau mempersiapkan diri dengan kegiatan yang dapat membekali diri untuk kemajuan diri sendiri, keluarga, bangsa dan negara.
“Marilah, pemuda-pemudi Indonesia, dengan semangat dan Api Ikrar Sumpah Pemuda, membangun jiwa dan badannya untuk mengambil peran dan tanggung jawab membangun kemajuan Indonesia yang bersatu. Kita tidak sama, tetapi kita bergotong royong dalam membangun Rumah Indonesia yang sejahtera, berkemajuan, dan berkebudayaan,” tegasnya.
Apalagi menurutnya tema hari Sumpah Pemuda pada tahun ini adalah “Kita Tidak Sama, Kita Kerja Bersama”.
Tantangan generasi muda di jaman Now ini lebih semakin berat.
“Persainga dunia ekonomi, politik dan teknologi sudah tidak bisa kita hindari” Tandasnya
“kehangatan, dan gotong royong yang dirasakan bersama antara anak bangsa dan masyarakat, merupakan jalinan rasa yang dapat membangun dan memperkuat kebangsaan Indonesia,” pungkasnya.(dik/bbg)