Batu,BeritaAntara.com- Dalam rangka untuk mensukseskan program percepatan penurunan stunting, BKKBN bersama Mitra Kerja dari Komisi IX DPR RI terus gecar sosialisasi penurunan stunting kepada masyarakat luas.
Pemerintah melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Provinsi Jawa Timur
Acara yang dihadiri secara zoom oleh anggota Komisi IX DPR RI Kris Dayanti ini berlangsung di Gedung Serba guna kelurahan Songgokerto, Kecamatan Batu, kota batu kamis (22/8/2024).
Diawali menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, dilanjutkan dengan sambutan tuan rumah bapak lurah songgokerto atau yang mewakili .Pihaknya selaku tuan rumah sangat berterima kasih kepada BKKBN yang telah menyelenggarakan sosialisasi ini, serta mengapresiasi.
“Semoga, para peserta sosialisasi, agar bisa mengambil manfaat dari semua kegiatan ini, serta bisa menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Agar, lebih memperhatikan dampak buruk dari stunting,” katanya.
Kris Dayanti menilai bahwa saat ini belum semua pemerintah daerah memahami betul mengenai stunting, padahal mereka bertanggung jawab dalam penurunan angka stunting di daerahnya.
Maka dari itu, menurutnya, pemerintah daerah di Tanah Air perlu benar-benar memahami mengenai persoalan stunting, mulai dari upaya pencegahan hingga penanganannya.
“Pemahaman stunting ini belum merata juga padahal itu tanggung jawab para pemimpin di daerah,”jelas KD
Dalam beberapa kesempatan,Kris Dayanti menyoroti persoalan penanggung jawab percepatan penurunan stunting di daerah, no sepatutnya kepala daerah yang menjadi penanggung jawab percepatan penurunan stunting
Hal ini sebagaimana amanat Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Diketahui, Perpres tersebut mengatur bahwa penanggung jawab percepatan penurunan stunting di daerah adalah wakil kepala daerah.
Kris Dayanti menghimbau kepada pada calon pasangan pengantin yang hendak menikah, supaya secara rutin memeriksakan kesehatannya, agar kondisi kesehatan dan gizi dirinya calon pasangan dapat terjaga dengan baik. Sebab, nantinya bisa mempengaruhi pertumbuhan kesehatan dan gizi anak yang akan dilahirkannya.
“Bagi para calon pengantin supaya aktif ikut mendukung program penurunan Stunting yang sedang digencarkan oleh pemerintah pusat. Mari kita bekerja maksimal dalam mengantisipasi dan mencegah secara dini bahaya stunting,” ungkapnya.
Sukamto S.E MSi sebagai slah satu pemateri menerangkan tentang cara mengantisipasi stunting dan menurunkan stunting secepatnya dalam arahan dan penjelasan kepada para peserta, bahwa salah satu cara penanganan Stunting adalah para orang tua supaya melakukan pendampingan bagi para calon pasangan pengantin. Para orang harus selalu memantau perkembangan kesehatan calon pengantin dan pertumbuhan anak-anak balita.
Sukamto Dihadapan ratusan anggota sosialisasi menyampaikan supaya semua pihak terkait untuk mempercepat penanganan stunting, dengan memanfaatkan pada pola triple heliks, dan mendirikan dapur umum di kampung-kampung KB. Terutama, di wilayah yang memiliki angka stunting tinggi.
Dengan program 1.000 Mitra untuk 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), kemudian BKKBN melakukan edukasi untuk meningkatkan kapasitas tim percepatan penurunan stunting.
“Selain itu, program ini juga memanfaatkan makanan berbasis kearifan lokal di dapur sehat untuk mengatasi stunting (DASHAT). Penguatan peran dan keterampilan remaja dalam kesehatan reproduksi juga menjadi bagian dari upaya ini. Tetap, harus menerapkan pola makan teratur dan sehat, serta pola hidup bersih sehat,” jelasnya.
Kemudian, acara dilanjutkan dialog maupun tanya jawab dari para narasumber dengan para peserta sosialisasi. Lalu, dilakukan penyerahan doorprize dan sesi foto bersama.
Selain dihadiri ratusan peserta sosialisasi,
kegiatan itu juga menghadirkan beberapa narasumber, yaitu Kris Dayanti anggota Komisi IX DPR RI, Irfan indiarsono S.S MSi kepala Diklat KKB Malang, Sukamto S.E MSi Ketua team kerja lapangan perwakilan BKKBN provinsi Jawa timur,Ninil Yunita Ningsih Kasih pemberdayaan Masyarakat & perekonomian.
(Yan/Putra)