Bandung – Menteri BUMN Republik Indonesia, Rini Soemarno menilai perkembangan kereta api di Indonesia terus mengalami perkembangan ke arah yang positif. Jasa transportasi massal ini pun ditargetkan seluruh fasilitas dan sarana yang tersedia pada awal tahun depan bisa lebih baik dari yang sekarang.
Rini menilai perkembangan kereta api dari zaman ke zaman terus mengalami perubahan. Sistem penggerakan kereta api menurutnya sudah tidak seperti zaman dulu yang masih menggunakan api sebagai motor penggerak laju kereta. Rini pun memberikan usul kepada PT KAI agar namanya dirubah.
“Kalau dilihat kereta sekarang sudah tidak ada apinya. Ke depannya jadi saya usulkan mungkin nanti namanya diganti jadi ‘PT Kereta Indonesia’, karena kan sudah tidak ada apinya,” ujar Rini saat ditemui di Balai Diklat PT KAI di Jalan Laswi, Kota Bandung, Minggu (2/10/2016).
Rini memberikan kesempatan kepada PT KAI untuk mempertimbangkan masukannya tersebut. Perjuangan Indonesia untuk mengembangkan transportasi massal cukup membutuhkan waktu yang panjang. Khususnya untuk bidang kereta api Rini berpesan agar PT KAI senantiasa menjaga perusahaan ini agar kehidupan generasi berikutnya bisa turut merasakan.
“Silahkan ini hanya masukan saja. Kan kalau dulu saat jaman penjajahan Belanda memang bentuknya seperti itu, sesuai perubahan zaman kan semuanya berubah,” kata dia.
Saran Rini pun ditanggapi oleh Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro. Usulan tersebut pun ditampung. Edi menjelaskan untuk pergantian sebuah nama dari PT Kereta Api Indonesia menjadi PT Kereta Indonesia pihaknya harus melakukan evaluasi terlebih dahulu.
“Untuk pergantian nama kita proses dulu karena ada beberapa hal yang harus kita evaluasi dulu,” ucap Edi seraya menambahkan.
Edi menilai proses evaluasi untuk pergantian sebuah nama akan menyangkut ke dalam beberapa hal.
“Karena memang harus ada evaluasi dulu istilah tersebut akan menyangkut ke definisi dan menyangkut ke peraturan undang-undang yang berlaku,” lanjutnya.
Pergantian nama menurut Edi hal yang memungkinkan terjadi. Namun untuk waktunya belum dapat ditentukan karena hal ini masih sebatas saran dan masukan dari menteri BUMN.
“Ya memungkinkan saja makanya doain saja,” kata dia.
sumber: detik.com