BeritaAntara.com, -Malang, -Muhammad SAW membangun integritas bukan karena pencitraan lewat media dan manipulasi lewat kampanye, tapi lahir dari ketulusan sikap seorang pemimpin yang luhur. Bahkan Abu Sufyan yang memusuhi, pun memberi kesaksian atas integritas al amin. Dihadapan Raja Heraklius, Kaisar Romawi Abu Sofyan bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah orang yang jujur dan tak ada lagi orang di Mekah saat itu yang sejujur Muhammad SAW.
Memurut Chusni Mubarok, SH., MM. Wasekjen Pengurus Pusat GP Ansor, Jiwa kepemimpinan holistik yang memadu akal dan wahyu, moral dan akhlak serta humanisme dan toleran menuntun jazirah Arab yang sebelum kedatangannya hidup dengan dark age, peradaban gelap, menjadi jazirah yang penuh cahaya. Dalam waktu 23 tahun (13 tahun di Mekah dan 10 tahun di Madinah), Muhammad mampu meletakkan dasar-dasar negara dan peradaban modern yang dikemudian hari menyinari dua pertiga belahan dunia.
Caleg DPR RI Nomer urut 2 DAPIL Malang raya dari partai gerindra ini menambahkan, Indonesia butuh pemimpin sebagaimana rumusan karakter kepemimpinan versi Waren Bennis, visioner, kuat, memiliki integritas, jujur, lurus, amanah.
Bukan lagi saatnya berputar pada lingkaran setan politik transaksional yang sarat manipulasi dan pencitraan semu. Bukan lagi saatnya anti kritik dan menyalahkan oposisi.”Tandasnya, melalui sambungan WA.
Semoga momentum Maulid Nabi Muhammad SAW mampu mengembalikan epos kepemimpinan di negeri tercinta. “Pungkas Chusni.(DS)