“Adanya “kebermanfaatan” adalah muasal keterbangunan loyalitas. Namun harus disadari, kebermanfaatan adalah buah dari soliditas. Untuk itu, kebermanfaatan harus dibangun dari partisipasi setiap anggota dengan mengedepankan prinsip-prinsip saling asah, saling asuh dan saling asih. Disisi lain, elit organisasi juga harus mengembangkan sikap-sikap akomodatif dan edukatif bagi segenap anggotanya. Satu hal yang menjadi catatan penting, perkuatan Himpunan Pengusaha Nahdliyin ( HPN ) tidak bisa kalau hanya di drive oleh segelintir elit pengurus saja, tetapi memerlukan komitmen yang kuat dari segenap stake holder yang ada. Kolektivitas (kebersamaan) di internal Himpunan Pengusaha Nahdliyin ( HPN ) harus dijadikan modal penting dalam membangun eksistensi kelembagaan dan sekaligus perkuatan anggotanya. Insya Allah eksistensi Himpunan Pengusaha Nahdliyin ( HPN ) akan terbangun dengan baik.” Tandas Ir. Didik Supriyanto,S.Sos.,M.Si Sekretaris HPN Malang Raya
Didik, Menambahkan Himpunan Pengusaha Nahdliyin ( HPN ) lahir dalam rangka memacu kembali semangat Nahdlatut Tujjar (kebangkitan kaum saudagar/pengusaha) NU dalam era global.
Untuk diketahui, Nahdlatut Tujjar merupakan organisasi yang dibentuk para pengusaha Nahdliyin sebagai bentuk perlawanan atas kolonialisme di tahun 1918. Organisasi itu menjadi basis para pengusaha Nahdliyin untuk memperbaiki perekonomian rakyat.
“untuk mewadahi potensi besar para pengusaha NU yang tersebar di berbagai tempat dan bidang sehingga lebih terorganisasi secara maksimal dan sistematis. Dengan tujuan untuk membentuk pengusaha Nahdliyin yang berkarakter kuat, bermartabat, berdaya cipta, dan berdaya saing tinggi serta beretika bisnis islami di bentuklah dalam satu wadah HPN yang profesional untuk kesejahteraan umat.” Tandasnya.
Hal yang membedakan HPN dengan organisasi pengusaha lain, HPN lebih mengedepankan etika bisnis Islam sebagai tuntunan moral dan perilaku yang mengikat bagi para anggotanya yang digali, dirumuskan, dan ditetapkan secara khusus dengan ketentuan-ketentuan diatur dalam peraturan HPN.
Demi menyatukan para pengusaha Nahdliyin yang selama ini cenderung masih bekerja secara saling terpisah, HPN bertekad membangun jaringan antar sesama pengusaha Nahdliyin dengan semangat kebangsaan, kekeluargaan, kebersamaan, kemandirian, keterbukaan, proaktif dan progresif.” Pungkas Didik Supriyanto, Kader muda yang juga aktif di Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (DS/DT)