Batu,BeritaAntara.com-Upaya dalam rangka peningkatan pemahaman kepada masyarakat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS),Kris Dayanti selalu anggota Komisi IX DPR RI melaksanakan tugasnya untuk terus mensosialisasikan program-program yang telah bermitra dengan komisi IX tak terkecuali Program JKN-KIS yang kali ini menggandeng BPJS kesehatan cabang Malang yang bertempat di Balai Desa Gunungsari, Kota Batu. Jumat (7/6/25) pagi.
Dimana anggota Komisi IX DPR RI, Kris Dayanti dalam sambutannya mengatakan bahwa temuan di lapangan, terkait kesehatan masyarakat penting bagi Komisi IX DPR RI untuk menyampaikan dan membahas bersama BPJS Kesehatan dan para pihak lainnya untuk menyempurnakan implementasi JKN KIS di daerah-daerah. Selain meningkatkan kepesertaan, Komisi IX juga akan mendorong peningkatan layanan kesehatan di setiap fasilitas kesehatan yang ada di Indonesia.
“Program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) memiliki manfaat yang sangat besar bagi masyarakat Malang Raya khususnya bagi warga masyarakat Kota Batu yang sedang sakit. Karena BPJS Kesehatan merupakan salah satu program Pemerintah untuk membantu masyarakat dalam hak jaminan kesehatan,” kata KD sapaan akrab Kris Dayanti.
Menurutnya, jika catatan dari berbagai kalangan adalah adanya perluasan ataupun peningkatan kepesertaan JKN-KIS harus dibarengi dengan peningkatan pelayanan kesehatan yang dibuat di Puskesmas, di rumah sakit, klinik, dan sebagainya.
“BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan merupakan bagian dari sistem jaminan sosial yang bertujuan memberikan perlindungan kesehatan pada masyarakat. Jadi ini adalah usaha bersama kita semua untuk menjadikan masyarakat kota Batu sehat semuanya,” kata Politisi Partai PDI Perjuangan ini.
Menurut KD saat ini untuk mengakses pelayanan kesehatan membutuhkan biaya yang sangat besar jika tidak mempunyai Jaminan Kesehatan. Untuk itu, dirinya mendorong setiap penduduk wajib terdaftar dalam Program JKN-KIS, karena program tersebut diperuntukkan untuk kesejahteraan rakyat.
“Cukup dengan memastikan kepesertaannya aktif untuk peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI), maka peserta dapat langsung dilayani dengan maksimal. Untuk peserta mandiri juga jangan lupa untuk membayar iuran JKN tepat waktu, sebelum tanggal 10 setiap bulannya,” ujarnya.
Kris Dayanti mengimbau agar masyarakat mulai mengatur dan memperhatikan pola makan, mengingat dampaknya bisa memicu stroke, jantung, gagal ginjal dan penyakit kronis lainnya.
“Yang sehat harus mencegah sakit, jika yang sakit harus segera berobat. Kalau kita sehat harus bersyukur, artinya iuran kita akan diperuntukkan bagi peserta lain yang sedang sakit. Jadi sebenarnya kita sudah membantu satu sama lain melalui program ini,” pungkas KD
Hal itu di sampaikan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memberikan perlindungan kesehatan, terhadap seluruh masyarakat di Malang Raya khususnya di kota batu. Sementara itu Koordinator Frontliner BPJS Cabang Malang.
Putri Ayuningtyas dalam pemaparan materinya menyampaikan informasi terkait Program JKN-KIS. Yang menarik, terdapat kanal layanan administrasi kepesertaan, informasi dan pengaduan, yang dapat dilakukan melalui tatap muka dan tanpa tatap muka.
Dijelaskan juga oleh Putri bahwasanya bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI JK) BPJS Kesehatan, untuk segera mendaftarkan diri disampaikan pula Cara Cek Status BPJS Kesehatan untuk membantu masyarakat dalam mengecek status keaktifan kepesertaan JKN-KIS, yaitu:
Melalui aplikasi Mobile JKN,Melalui layanan CHIKA (Chat Assistant JKN),Melalui layanan BPJS Kesehatan Care Center 165,Melalui BPJS SATU,Melalui Mobile Customer Service (MCS).
Putri Ayuningtias juga menjelaskan terkait program serta tata cara pembayaran iuran termasuk teknis program pengaktifan kembali anggota yang sudah tidak aktif juga menjelasan terkait denda atau keterlambatan pembayaran iuran BPJS
“Rencana pembayaran secara bertahap dengan di cicil untuk pendaftaran bisa lewat aplikasi JKN atau langsung kekantor BPJS, kami juga ada program BPJS keliling sehingga masyarakat tidak jauh jauh ke kantor,” ungkapnya.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Malang Roy Winandra Putra mengatakan, program JKN ini didesain dengan sistem gotong royong atau berbagi sesama. Apabila ada satu orang yang sakit dan membutuhkan pelayanan cuci darah delapan kali sebulan, tentu membutuhkan biaya yang sangat mahal.
“Peserta yang menjalani cuci darah dapat terbantu berkat iuran yang dibayarkan oleh peserta lainnya yang sehat. Bisa dibayangkan sekali cuci darah dengan biaya satu juta, setiap minggu harus 2 kali, jadi 1 bulan harus cuci darah 8 kali, selama hidupnya pasien gagal ginjal harus menjalani cuci darah. Dapat dibayangkan iuran berapa orang yang sehat untuk membayari orang yang harus cuci darah setiap bulan 8 kali,” ucap Roy
Roy juga menekankan agar peserta ikut mengedukasi sanak saudara, tetangga jika mengetahui mereka yang belum terdaftar Program JKN-KIS. Hal penting yang harus dipahami masyarakat untuk menjadi peserta JKN-KIS adalah bagaimana peserta dapat memperoleh manfaat berupa protection. “Seluruh anggota keluarga akan terlindungi jika sakit dan seluruh pelayanan kesehatan didapatkan dengan tanpa biaya.” pungkasnya
Sosialisasi tersebut dihadiri oleh kurang lebih 250 orang yang terdiri dari perangkat desa dan masyarakat Desa GunungSari
(Yan/Putra)