Home / Fokus / Wakil MPR RI Ahmad Basarah Buka bersama wartawan malang raya

Wakil MPR RI Ahmad Basarah Buka bersama wartawan malang raya

Malang,BeritaAntara.com – Wakil Ketua MPR RI sekaligus anggota DPR RI Dapil Malang Raya Dr. Ahmad Basarah SH MH sukses mengumpulkan awak media se-Malang Raya. Dikemas dalam acara dialog dan buka puasa bersama di rumah Dinas Ketua DPRD Kota Malang, I Made Riandiana Kartika SE, Selasa (18/4/2023). Walaupun berbeda organisasi profesi, namun mau berkumpul dan membaur dalam satu momentum adalah suatu wujud kekompakan insan pers se-Malang Raya.

 

Momen ini dihadiri Ketua, Pengurus dan Wartawan dari tujuh organisasi profesi wartawan yang ada di Malang Raya. Di antaranya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) dan Pewarta Foto Indonesia (PFI). Ikatan Wartawan Online Indonesia (IWOI) dan Media Online Indonesia (MOI), serta IWO Malang Raya.

 

Sementara itu dalam sambutannya, Dr Ahmad Basarah SH MH  mengaku, bersyukur tahun ini bisa kembali bertemu dengan teman teman wartawan se-Malang Raya. Dirinya mengapresiasi hadirnya tujuh organisasi wartawan di Malang Raya dalam satu momen tersebut. Ibaratnya, menurutnya, laiknya umat Islam di Indonesia yang memiliki beragam budaya, dimana tidak dimiliki umat Islam lainnya di luar negeri.

 

“Kita mengenal adanya Trilogi Ukhuwah dalam budaya Islam Indonesia. Ada Ukhuwah Islamiyyah, Ukhuwah Wathoniyah dan Ukhuwah Basyariyyah atau persaudaraan antar umat manusia. Ini merupakan Fatwa Kiai Ahmad Siddik dari Jember,” ucap Ahmad Basarah.

 

Mas Bas, sapaan akrabnya menjelaskan, budaya halal bihalal yang setiap tahun dilaksanakan merupakan tradisi yang pada awalnya diperkenalkan oleh Presiden pertama RI, Ir. Soekarno. Halal bihalal pertama kali diadakan  yakni pada 1 Syawal 1948. Presiden Soekarno ingin mempertemukan dan mendamaikan para pemimpin dan elit politik yang syarat perdebatan saat itu.

 

“Atas saran dari KH Wahab Hasbullah kepada Presiden Soekarno saat itu, akhirnya muncullah istilah halal bihalal,” jelasnya.

 

Mas Bas juga menuturkan, betapa indahnya beragama di Indonesia dengan memiliki semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Walaupun berbeda-beda suku, agama, etnis dan lain sebagainya, tetapi diikat oleh satu identitas Indonesia. Hal itulah yang menjadi jati diri kita sebagai sebuah bangsa.

 

“Mudah-mudahan suasana yang rukun damai seperti ini dapat terus kita jaga selama-lamanya,” harapnya.

 

Masih menurut Mas Bas juga menyebutkan, dari 212 juta penduduk Indonesia, 77 persennya pengguna media sosial dan tercatat sebagai 10 besar di dunia. Namun minat baca orang Indonesia sangat rendah, sehingga cenderung mengkonsumsi informasi-informasi yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.

 

“Pada konteks inilah tanggung jawab teman-teman media menjadi sangat penting untuk meluruskan berbagai berita bohong. Berbagai berita hoax yang mungkin akan dipakai oleh sebagian oknum-oknum di tengah masyarakat. Baik untuk kepentingan ideologi tertentu, kepentingan politik praktis tertentu maupun kepentingan-kepentingan yang lain,” pintanya.

 

Mas Bas juga menyebutkan, hal ini menjadi  tantangan terbesar insan media untuk menjadi penjaga moral bangsa. Dengan menciptakan ruang publik dalam berbagai informasi yang mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, diperlukan gotong-royong untuk bersama-sama menjaga keutuhan bangsa ini.

“Tidak mungkin negara yang besar ini akan diperjuangkan sendiri,” pungkasnya.

 

(Yan/Putra)

About admin

Check Also

Akankah Kasus”VINA CIREBON” Jilid 2 terjadi Di Malang Dengan adanya Kasus Anggodo yang mengkambing hitamkan 2 anak tak bersalah  

Malang,BeritaAntara.com | Kasus Perampokan, penganiayaan dan pembunuhan Yang menyebabkan (Alm) Agus Hilang nyawa terus mencuri …

error: Content is protected !!