Malang,BeritaAntara.com- Perumda Tirta Kanjuruhan terus berupaya meningkatkan wawasan dan jejaring kemitraan. Salah satunya dengan mengikuti ajang Indonesia Water and Wastewater Expo and Forum (WWEF) di Jakarta, 6-8 Juni ini. Banyak hal didapat dalam forum tersebut. Terutama yang berkaitan dengan pembiayaan kreatif untuk infrastruktur air dan sanitasi dalam mendukung ketahanan iklim dan berkelanjutan.
Yang membuat istimewa, bukan hanya jajaran direksi Perumda Tirta Kanjuruhan saja yang menghadiri acara tersebut. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkab Malang itu juga memboyong tim paduan suara milik mereka, yakni Swara Tirta Harmoni. Mengenakan busana khas daerah Jawa, tim paduan suara ini tampil dua sesi, saat pra acara dan opening ceremony.
Mereka membawakan empat lagu, yakni Zamrud Khatulistiwa dan Rungkad saat pra acara serta Indonesia Raya dan Hymnne Perpamsi ketika opening ceremony. “Suatu kebanggaan bagi kami karena tim Swara Tirta Harmoni diundang khusus untuk tampil di ajang dua tahunan ini,” ujar Direktur Utama Perumda Tirta Kanjuruhan H Syamsul Hadi SSos MM via sambungan telepon seluler tadi sore (7/6).
Terlepas dari hal itu, Syamsul juga sangat appreciate pada ajang WWEF. Karena di moment ini, dirinya bersama jajaran bisa bertemu dengan para direksi, dewan pengawas dan pengurus Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi) sebagai pemersatu penyelenggara sistem air minum (SPAM). “WWEF merupakan ajang dua tahunan yang menghadirkan inovasi teknologi terkini dibidang air minum dan air limbah. Di dalamnya juga membahas isu-isu strategis nasional maupun internasional,” jelas Syamsul.
Bahkan WWEF tahun ini dihadiri oleh seluruh stakeholder air minum di Indonesia dan asosiasi air di negara ASEAN yang tergabung dalam Southeast Asian Water Utilities Network (SEAWUN) dan Australian Water Assosiation (AWA).
Lebih lanjut dijelaskan, beberapa isu nasional yang menjadi topik bahasan dalam forum tersebut menurut Syamsul adalah tentang restrukturisasi kebijakan tarif nasional, integrasi pengelolaan air minum dan air limbah, serta Road to World Water Forum 2024.
Termasuk soal skema pendanaan SPAM, kebijakan obligasi daerah, digitalisasi teknologi air, ketahanan iklim atau pengelolaan air, young water empowerment, hingga soal kehumasan dan jurnalistik. “Kami banyak belajar dengan digitalisasi untuk teknologi air, karena saat ini Perumda Tirta Kanjuruhan terus berbenah dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya meningkatkan sistem aplikasi digital dalam semua layanan kepada pelanggan,” terang Syamsul.
Untuk diketahui, saat ini Perumda Tirta Kanjuruhan melayani lebih dari 30 ribu sambungan rumah dengan 138 ribu jiwa di dalamnya adalah golongan masyarakat berpenghasilan rendah. “Kami menargetkan tahun depan menjadi perusahaan air minum terbaik di Jawa Timur dengan layanan lebih maksimal,” tandasnya.
(Yan/Putra)