BERITAANTARA.COM., MALANG — Di tengah situasi pandemi Covid-19, Sekolah Tinggi Ilmu sosial dan Ilmu Politik Waskita Dharma Malang menggelar wisuda secara daring, Sabtu (03/10). Meski demikian, upacara prosesi juga dilakukan di Kampus Jl. Indra giri, Kampus 2 yang dihadiri oleh 49 wisudawan sebagai perwakilan secara simbolis.
Pada wisuda tahap II Tahun Akademik 2019/2020 ini, Ketua Senat STISOSPOL, Dr Sigit Wahyudi, MM mewisuda 186 orang lulusan, terdiri dari 146 Sarjana Sosial (S.Sos) , dan 40 orang lulusan program magister Administrasi Publik (M.AP).
Dalam sambutannya, DR. Sigit Wahyudi, MM menuturkan, STISOSPOL Waskita Dharma Malang selalu bertumpu pada upaya mencetak lulusan yang bisa beradaptasi dan menjadi trendsetter perubahan. Lulusan STISOSPOL Waskita Dharma Malang harus menjadi powerfull agile learner, pembelajar tangguh dan lincah.
“Hanya seorang pembelajar yang akan bisa beradaptasi dengan perubahan, mencermati keadaan dan keluar dengan menghadirkan solusi dari krisis yang terjadi,” kata DR. Sigit Wahyudi, MM seperti dikutip dalam rilis yang diterima BeritaAntara.com.
Menghadapi situasi penuh ketidakpastian hari ini, lanjut Sigit, menciptakan lompatan-lompatan dengan menciptakan inovasi unggul adalah penting. DR.Sigit Wahyudi,MM mengakui bahwa krisis ternyata bisa menghadirkan inovasi.
“Berkaca pada sejarah, inovasi yang unggul, yang menjadi bagian dari inovasi saat ini, ternyata lahir dari masa krisis di masa lalu,”ujarnya.
Sigit menyebutkan, komputer, radar, jet engine pertama kali ditemukan di masa perang dunia kedua.
Mengutip perkataan Abraham Lincoln, cara memprediksi masa depan adalah dengan menciptakannya hari ini. Karenanya, kata DR.Sigit Wahyudi, MM upaya untuk menciptakan masa depan hari ini tidak bisa dengan cara-cara biasa. Perlu mindset, attitude dan juga behavior baru yang harus dimiliki.
“Lompatan dengan inovasi itu mesti diiringi dengan mindset baru, bagaimana menjadi leader dalam perubahan. Saat ini orang sudah sering mengenal adanya best practice sebagai sesuatu yang dijadikan benchmark. Namun dengan situasi hari ini, kita membutuhkan lebih dari best practice, kita perlu future practice,” ujarnya. (DS)