Berita Antara Media Terdepan dan Terpercaya
Dengan mata berkaca-kaca, Satriya Pamungkas (36) berupaya tegar. Ayah kandung Sabhita Mahfudiah Laila (3,5) itu berharap putri bungsunya, bisa ditemukan kembali dalam kondisi sehat dan selamat. Satriya adalah pengusaha sekaligus pedagang sayur mayur yang tinggal di Desa Karangnongko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang.
Saat kejadian penculikan Sabtu (22/10/2016) siang kemarin, Satriya dan istrinya tidak ada di rumah karena sedang di pasar. Rumah Satriya sekaligus lokasi penculikan ini, hanya berjarak sekitar 300 meter dari Markas Kepolisian Sektor Poncokusumo. Dalam beberapa hari terakhir, Satriya dan beberapa warga, melihat ada beberapa mobil warna hitam dan abu-abu yang parkir di selatan rumahnya.
“Beberapa hari terakhir memang ada mobil warna hitam parkir di sebelah selatan rumah saya. Istri saya juga lihat. Kami tidak curiga, warga juga ada yang melihatnya,” ungkap Satriya, Minggu (23/10/2016) siang di rumahnya.
Kata dia, saat kejadian di rumah hanya ada pembantunya yang bernama Kumakyah (43). “Pembantu saya dipukuli. Ada dua orang yang masuk ke dalam rumah. Pura-pura bertamu dan bilang mau menurunkan pupuk. Setelah itu dua orang pelaku sempat minta minum air putih. Saat pembantu saya mengambilkan air, langsung dibekap dan dipukuli,” katanya.
Dalam kondisi tak berdaya, pembantu rumah tangga Satriya juga diikat dan dilakban. “Setelah menganiaya pembantu saya, pelaku menculik anak saya yang tertidur pulas di ruang tengah. Biasanya memang tidur di ruang tengah depan televisi,” kenang Satriya.
Saat ditanya pesan pendek dari terduga penculik Sabhita yang meminta uang tebusan, Satriya tidak mengetahui nomor telepon siapa. “Saya tidak kenal nomer telepon itu. Istri saya juga tidak kenal. Dalam SMS itu, mereka bilang jika hanya disuruh. Tapi tidak menyebutkan berapa uang yang mereka minta sebagai tebusan,” pungkasnya
Sumber: beritajatim.com
