BERITAANTARA COM – MALANG | Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) hadir di Desa Wonorejo Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang, Kamis (03/09/20).
Permintaaan ekspor pertanian tetap berjalan di masa pandemi ini hingga bernilai Rp 6 Trilliun untuk seluruh indonesia. Permintaan Pemasok bisa mencapai 300 hingga 400 kontainer, karena bisnis ini semakin akseleratif dan di dukung dengan tanah serta iklim di sini yakni Pertanian.
“Pertanian hanya gagal jika manajemennya salah. Maka dukungan perbankan sangat dianjurkan untuk memenuhi aktifitas bisnis ini,” ujar SYL selaku mentri pertanian RI
Keinginan Beliau yakni, jangan ada lagi sayuran import seperti kubis putih, sawi dan lain lain. Karna sekarang sudah ada wacana yang diusulkan ekspor ke Arab masih dikaji. Peran serta Menteri Pertanian dalam mengembangkan potensi yang dimiliki Desa Poncokusumo ini dengan mengarahkan para Petani/pengexspor kepada koperasi di masing masing wilayah desa serta mendukung Program Perbankan yaitu Kredit Usaha Rakyat.
Sutarmi, pemilik usaha menjelaskan, untuk 1 kontainer berisi 28 ton. Harga sekarang Rp 4000/kg sedangkan sebelumnya dari petani Rp 1500/kg. Bibit yang di datangkan langsung dari Taiwan langsung dikelola di Poncokusumo sejak tahun 2017. Pihaknya mulai ekspor 2018 serta kapasitas ekspor sebulan 18 kali. Dan kedepan akan ekspor kopi, kentang dan pisang ke Malaysia.
“Kubis di sini berbeda dari kubis kebanyakan sebab berat yang melebihi umumnya, yakni 2 kg dengan rasa yang manis. Mekanisme penyalurannya pun melalui pengepul asal Tulungagung, Batu, Jember dan Malang dulu kemudian langsung di ekspor ke Taiwan,” ungkap petani kubis Ngatun.
Pihaknya bisa mengirim hingga 5 kontainer atau kira kira 110 ton.
Tampak Hadir juga anggota DPD RI Adilla Aziz, Kepala BBKP Surabaya, Perwakilan Dinas Ketahanan Pangan Jawa Timur, para Kepala OPD Pemkab Malang, dan Perwakilan Perbankan.
“Amerika, Jepang minus sampai puluhan persen, Indonesia minus 5 persen dari sisi ekonomi. Singapura minus 22 persen karena adanya ancaman virus mengakibatkan ekonomi dunia melemah. Tetapi perekonomian tidak pernah melemah adalah Pertanian,” Tutup Syahrul Yasin Limpo (NADYA)