Malang,BeritaAntara.com- Dalam Upaya Pemberdayaan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) menuju masyarakat ekonomi 5.0 membutuhkan kolaborasi yang erat antara civitas akademisi dan komunitas pengusaha. Pada implementasinya, tiga Dosen dari Perguruan Tinggi Swasta di Kota Malang ini, bersinergi menjembatani anggota komunitas UKM di Kota Malang, Asosiasi Pengusaha Perempuan di Kota Malang dengan pihak akademisi yaitu Team Peneliti dari STIMATA Malang Yakni Sekretaris Badan Kepegawaian dan SDM (BKPSDM) Kota Malang, Dr. Ir. H. Bambang Nugroho, M.T., M.AP, Bersama Ketua tim riset yang juga Ketua STIMATA Malang Dr. Tubagus Mohammad Akhriza, S.Si., MMSI.
Kegiatan ini menjadi salah satu wujud dalam melakukan pendampingan manajemen guna mendukung program pemerintah UKM naik Kelas, UKM melek digital dan UKM familiar dengan digitalisasi bisnis.
Pada acara Talkshow Hasil Riset yang dilaksanakan di Kampus STIMATA, Selasa, 21 November 2023 lalu, Team Pengabdian Masyarakat yang terdiri dari Eris Dianawati, dosen program studi manajemen FEB UNISMA, Ibu Eka Yuniar dan Ibu Jauharul Maknunah dosen Sistem Informasi di STMIK PPKIA Pradnya Paramita Malang yang juga sebagai anggota IPEMI Kota Malang (Ikatan Perempuan Muslimah Indonesia di Kota Malang) ini, sedikit menjelaskan bahwa langkah-langkah yang dapat diambil untuk menjembatani kedua kelompok ini dalam upaya meningkatkan daya saing dan keberlanjutan UKM:
1. Pemahaman Mendalam tentang Masyarakat Ekonomi 5.0:
– Civitas akademisi dan pengusaha perlu memahami konsep masyarakat ekonomi 5.0 yang menekankan integrasi teknologi (kecerdasan buatan, IoT, big data) dengan aspek manusia (kreativitas, kecerdasan emosional).
2. Kolaborasi dalam Riset dan Inovasi:
– Fasilitasi kolaborasi antara lembaga akademis dan UKM dalam proyek riset dan pengembangan inovatif.
– Buat forum atau pusat inovasi bersama yang memungkinkan pertukaran ide dan penemuan.
3. Pelatihan dan Pengembangan SDM:
– Selenggarakan program pelatihan dan kursus bersama untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan SDM UKM.
– Libatkan pengusaha sebagai pembicara atau mentor dalam program akademis.
4. Penyediaan Akses ke Sumber Daya dan Fasilitas:
– Bantu UKM mendapatkan akses ke teknologi terkini dengan menyediakan fasilitas atau laboratorium bersama.
– Dukung pembentukan ruang kerja bersama yang memungkinkan kolaborasi dan pertukaran pengalaman.
5. Konsultasi Bisnis dan Pemasaran:
– Libatkan pengusaha sebagai konsultan bisnis bagi UKM untuk membantu dalam perencanaan strategis dan pengembangan pasar.
– Galang dukungan dari civitas akademisi dalam pemasaran digital dan manajemen merek.
6. Pengembangan Model Bisnis Berkelanjutan:
– Bersama-sama kembangkan model bisnis yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
– Dukung UKM untuk mengadopsi praktik bisnis ramah lingkungan.
7. Kolaborasi dengan Pemerintah dan Lembaga Keuangan:
– Libatkan pemerintah dan lembaga keuangan untuk menyediakan dukungan finansial dan insentif bagi UKM.
– Dorong pengusaha dan akademisi untuk berpartisipasi dalam perancangan kebijakan yang mendukung pengembangan UKM.
8. Pengembangan Jaringan dan Ekosistem Bisnis:
– Bangun jaringan dan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UKM, melibatkan peran aktif dari akademisi dan pengusaha.
– Fasilitasi pertemuan reguler, acara, atau konferensi untuk memperkuat kolaborasi.
9. Pemasaran Bersama:
– Dukung UKM dalam pemasaran bersama dengan platform online atau offline.
– Gunakan keahlian pemasaran dari kedua kelompok untuk meningkatkan visibilitas UKM.
10. Penilaian dan Pemantauan Kinerja:
– Tetapkan indikator kinerja bersama dan lakukan pemantauan secara berkala.
– Evaluasi hasil kolaborasi dan identifikasi area untuk perbaikan.
Eris sebagai inisiator pengabdian masyarakat dalam bentuk pendampingan manajemen usaha bagi UKM Kota Malang menambahkan “Bahwa dengan membangun kolaborasi yang kuat antara civitas atau akademisi dan komunitas pengusaha, pemberdayaan UKM dapat menjadi lebih efektif, dapat menghasilkan inovasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dalam konteks masyarakat ekonomi 5.0.” jelasnya
(Yan/Putra)