Home / Pendidikan / MENJAGA EKSISTENSI PANCASILA SEBAGAI TONGGAK KERUKUNAN BANGSA

MENJAGA EKSISTENSI PANCASILA SEBAGAI TONGGAK KERUKUNAN BANGSA

MENJAGA EKSISTENSI PANCASILA SEBAGAI TONGGAK KERUKUNAN BANGSA
Oleh: Syanggi Faizal Putra

Pancasila sebagai tonggak kerukunan bangsa harus melandasi semua kegiatan masyarakat. Dari sejarah, filsafat, dasar hukum Pancasila sudah final sebagai ideologi bangsa.

Pancasila merangkul semua suku, agama, ras, antargolongan (SARA) tanpa menyembelih hak asasi kelompok tertentu. Pancasila milik semua, bukan milik pemerintah dan kelompok tertentu. Menjaga dan menggerakkanya menjadi tugas bersama, bukan hanya pemerintah.

Pancasila bukan sekedar simbol persatuan dan kebanggaan bangsa. Tapi, Pancasila adalah acuan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Oleh karena itu, kita wajib mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Tingkah laku sehari-hari kita harus mencerminkan nilai-nilai luhur Pancasila. Untuk mengamalkan Pancasila kita tidak harus menjadi aparat negara. Kita juga tidak harus menjadi tentara dan mengangkat senjata. Kita dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Namun, saat ini muncul kekhawatiran terhadap eksistensi Pancasila. Pancasila yang semula menjadi pedoman kini telah mulai ditinggalkan. Pancasila yang semula harus diamalkan kini tidak lebih dari sekedar hafalan. Akibatnya, tak heran jika pada akhirnya terjadi degradasi moral masyarakat Indonesia. Banyak kasus hukum yang menimpa pejabat publik serta meningkatnya angka kriminalitas mengindikasikan terjadinya pelemahan terhadap nilai-nilai Pancasila. Kurangnya bacaan-bacaan tentang penerapan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari juga mengakibatkan masyarakat miskin akan keteladanan, ditambah lagi dihapuskannya mata pelajaran budi pekerti luhur dari kurikulum pembelajaran sekolah.

Jika kelalaian ini kita teruskan bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi dalam beberapa puluh tahun ke depan. Mungkin saja Pancasila hanya menjadi kenangan dan bukan tidak mungkin Indonesia menjadi negara tanpa aturan, tanpa etika, dan dipenuhi oleh para pemberontak.

Maka dari itu Agar kita tidak terjerumus ke jalan yang salah, sebagai rakyat indonesia kita harus segera bertindak. Dibutuhkan kesadaran setiap elemen masyarakat Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam diri masing-masing

About admin

Check Also

Kuliah Tamu Strategi Manajemen  Dialog Interaktif “Mengoptimalkan Kinerja Organisasi di Era Disrupsi: Navigasi Tantangan dan Meraih Peluang”

Malang,BeritaAntara.com-Mahasiswa Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang menyelenggarakan Kuliah Tamu Manajemen Strategi bertema …

error: Content is protected !!