Malang,BeritaAntara.com | Pemerintah Kelurahan kalirejo kecamatan lawang siap menjadi Kelurahan Inklusi di Indononesia khususnya di kabupaten malang, karena selama ini Kelurahan kalirejo kecamatan lawang memiliki banyak potensi untuk bisa di inklusikan, yakni, memiliki Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM),wisata dan kreatifitas para penyandang disabilitas dan juga komitmen tim inklusi di kelurahan kalirejo yang sangat tinggi, termasuk sudah adanya lembaga pendukung lain pada bidang pendidikan,kesenian dan ketrampilan yakni ada Tim Pendidikan Untuk masyarakat berkebutuhan khusus di kelurahan kalirejo dan Ada Pengurus FMPP Kelurahan Kalirejo sekaligus ada Pengurus PKBM, dan menjawab bagaimana menjawab gerakan Malang Inklusi.
Demikian disampaikan oleh Kepala Kelurahan Kalirejo Bpk.Basuki S.H pada saat louncing sekaligus penyerahan SK Kelurahan inklusi untuk semua penyandandang disabilitas. di Aula kelurahan kalirejo, Kecamatan Lawang Kabupaten Malang pada Rabu (19/01/2022). dan di buka secara langsung oleh bapak camat lawang sekaligus penyerahan SK dari kepengurusan yang lama kepada pengurus yang baru dan lebih muda. Hadir pada acara louncing kali ini adalah kepala kecamatam lawang bpk tito, kepala kelurahan kalirejo bpk Basuki S.H,ketua dari ULD kecamatan lawang,ketua paguyuban,ketua LPMK,ketua BKSA,ketua penggerak PKK/ pokja serta Seluruh ketua RW sekelurahan kalirejo serta anggota BHABINSA dan BHABINKANTIBMAS kelurahan kalirejo kecamatan lawang.
“saya berharap kepada pengurus yang baru agar lebih semangat dan pantang menyerah dalam menjalankan tugas barunya ini dan saya berharap kepada pengurus yang baru agar seluruh penyandang disabilitas di kelurahan kalirejo mendapatkan fasilitas yang layak dan terus menggali potensi potensi yang dimiliki oleh masing masing penyandang disabilitas yang ada di kelurahan kalirejo ini”sambutan singkat p.camat sebelum meninggalkan lokasi louncing di karenakan masih ada kegitan di wilayah lain
Bpk kepala kelurahan Kalirejo bpk. Basuki S.H menambahkan, pihak kelurahan juga siap membantu dan memfasilitasi secara penuh serta akan menganggarkan dana di tahun 2022 ini supaya seluruh penyandang disabilitas di kelurahan kalirejo ini bisa sejahtera dan mendaptkan fasilutas yang layak.Pihak kelurahan juga akan segera mendata secara ulang seluruh penyandang disabilitas di kelurahan kalirejo dan mengaktifkan ulang pisronda yang sedah lama fakum serta akan memberi pelayanan serta akan memfasilitasi untuk kegiatan posyandu anak dan ibu hamil,posyandu lansis serta yang terbaru dan terpenting posysadu untuk penyandang disabilitas, itu sebagai bagian dari komitmen terbaiknya untuk melindungi dan memenuhi hak penyandang disabilitas.
” kami dari pemerintahan kalirejo akan memastikan semua anak difabel di Kelurahan Kalirejo akan memperoleh pendidikan yang layak,serta kehidupan yang layak seperti masyarakat pada umumnya,termasuk menyediakan sarana dan prasarana bagi para difabel ini, bahkan ke depan kita akan bekerja sama dengan pihak Disnaker Kabupaten malang serta dinas dinas terkait guna menyiapkan dan mensejahterahkan para penyandang disabilitas yang mempunyai kreatifitas yang tidak kalah dengan masyarakat pada umumnya ” tambahnya.
Lingkar Sosial Indonesia (Linksos) menilai sudah saatnya ksbupaten Malang dengan segala keunikan dan potensinya menerapkan program desa inklusi sebagai wujud advokasi hak-hak difabel di tingkat desa atau kelurahan. Penilaian ini juga berlandaskan kesiapan para penggerak organisasi Lingkar Sosial Indonesia dan jaringannya. Baik secara sumber daya ekonomi, pengetahuan, serta paradigma kritis berperspektif Hak Asasi Manusia (HAM).
Dalam pengelolaan sumber daya terdapat kelompok kerja wirausaha difabel yang keanggotaannya terbuka bagi difabel dan orangtua dari anak berkebutuhan khusus (ABK). Pokja ini selain berfungsi sebagai ruang para wirausahawan difabel untuk berbagi pekerjaan, jaringan dan modal, juga menyerap tenaga kerja sebagai tim produksi Lingkar Sosial. Produk teranyar berupa batik ciprat yang sudah berjalan dengan bekerja sama dengan universitas widyagama malang yang pemasaranya di bantu oleh para penggerak pkk dsn pokja.
Kerjasama di atas merupakan salah satu sumber daya ekonomi dari bentuk kerjasama lainnya sebagai akar pergerakan desa atau kelurahan inklusi di kabupaten Malang. Para anggota pokja yang tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten Malang, kota Malang dan kota Batu mendapat mandat langsung dari penggerak organisasi untuk merintis desa-desa inklusi di masing-masing Desa / Kelurahan tempat mereka tinggal.
Selanjutnya dalam pengelolaan sumber daya pengetahuan. Lingkar Sosial Indonesia bekerjasama dengan NLR Indonesia, mengadakan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas difabel di bidang kewirausahaan sosial untuk proyek pengembangan pokja wirausaha.Pelatihan ini melahirkan aktor-aktor perubahan yang tersebar di 16 kecamatan di Malang Raya asal domisili peserta pelatihan.
Sedangkan untuk pengelolaan sumber daya paradigma kritis. Sebagian warga pokja bertahap mengalami transformasi pemahaman dari paradigma medik- karikatif menuju cara berfikir kritis berperspektif hak asasi manusia (HAM). Mereka menilai persoalan difabilitas bukanlah masalah kecacatan yang cukup selesai dengan bantuan-bantuan sosial, melainkan persoalan kesetaraan hak sebagai warga negara dan pengakuan identitas diri sebagai bagian dari HAM.
Lawang memiliki beberapa instansi yang berpotensi menjadi basis pengetahuan dan sosialisasi pembelajaran inklusi, di antaranya organisasi Lingkar Sosial Indonesia, SLB Pembina, SDN V Inklusi Bedali dan RSJ Lawang. Terdapat pula sektor privat Agrowisata Petik Madu yang mendukung terhadap kegiatan difabel. Berkolaborasi dengan potensi kecamatan Lawang yang menawarkan pesona cagar budaya dan beberapa sumber air dan obyek alam lainnya.Kelurahan Kalirejo kecamatan lawang berpeluang menjadi pusat pengembangan desa wisata pendidikan inklusi di Kabupaten Malang dengan adanya wisata pemandian kalireco yang proses pembangunannya sudah mencapai 80% dan wisata batu ukir yang ada di pemandian polaman.
Termasuk membangun karakter masyarakat kelurahan kalirejo kecamatan Lawang yang sangat terbuka pada keragaman sosial yang ditunjukkan oleh adanya kerjasama Lingkar Sosial dengan komunitas lokal,pengusaha lokal Di antaranya kegiatan melukis batik ciprat yabg bekerja sama dengan universitas widyagaka,keahlian rias pengantin serta banyak lagi yang masih perlu d kembangkan bersama inklusi disabilitas LENTERA KASIH dengan, dukungan dari para pengusaha lokal dan juga berbai pabrik yang ada di kelurahan kalirejo kecamatan lawang serta dukungan dari berbagai elemen masyarakat yang ikut andil dan peduli dalam proses pendirian Forum Malang Inklusi.
Dukungan juga datang dari berbagai perusahaan seperti dari PT.otsuka dan PT molindo serta para pengusaha lokal dalam kegiatan-kegiatan pemberdayaan difabel, pelatihan bahasa isyarat,melukis,membatik dan kerjasama dengan Lawang Heritage yang mendukung kelompok difabel mempromosikan produk-produknya dalam even Lawang Heritage Fiesta atau pada kegiatan Cre free day (CFD) di kelurahan kalirejo yang akan segera di aktifkan kembali.
Sebagai faktor utama yang mendukung penuh atas terwujud dan suksesnya atas gerakan desa inklusi Sekaligus mengandung tantangan yang sangat serius mengingat masih senjangnya tingkat keberdayaan antar kelompok difabel. Disaat satu kelompok maju dan berkembang secara ekonomi, jaringan dan pemberdayaan para penyandang disabilitas.
(Putra – Adi)