Malang,BeritaAntara.com –I Made Riandiana Kartika selaku Ketua DPRD Kota Malang menghadiri dialog kebangsaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan di wilayah Kecamatan Lowokwaru Kota Malang,guna mempersiapkan serta menghadapi masa Pemilu 2024 yang akan mendatang.
kegiatan dialog kebangsaan kali ini digelar di ruang Mahoni Hotel Savana jln letjen Sutoyo no 30-34 kota malang pada Rabu 08/11/2023.,Ketua DPRD Kota Malang, mengajak Camat Lowokwaru, lurah serta tokoh masyarakat untuk berdialog bersama sama guna membingkai persatuan dan kesatuan menjelang pemilu tahun 2024.
Pada kesempatan tersebut, Made sapaan akrabnya menyampaikan jika melalui dialog Kebangsaan ini diharapkan nantinya bisa mempererat silaturahmi dan membingkai persatuan dan kesatuan ditengah kebhinekaan khususnya di Kota Malang. Apalagi menjelang pemilu 2024 yang tinggal menghitung hari saja dibutuhkan banyak persiapan yang matang agar tidak menimbulkan perpecahan diantara masyarakat khususnya Kota Malang.
“Menjelang musim kampanye semua pihak yang terlibat akan melakukan persiapan-persiapan supaya tidak terjadi perpecahan di Kota Malang. Hal semacam Ini yang harus kita antisipasi dari awal” kata Made.
Ketua DPRD juga berpesan kepada seluruh elemen masyarakat untuk selalu membingkai persatuan dan kesatuan, serta tidak mencampur adukkan antara urusan keyakinan terhadap agama dengan urusan berpolitik. Karena, hal tersebut dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Untuk ranah agama yang menjadi urusan vertikal dengan Tuhan, jangan pernah di bawah-bawah ke ranah politik. Karena, pasti itu akan memecah belah kita. Sedangkan di negara kita Ada enam agama di akui, jika sudah urusan keyakinan, semua akan membela mati-matian. Jadi, saya berpesan agar bisa memisahkan urusan duniawi dan urusan akhirat,” tegasnya.
Made yakin bahwa hal tersebut tidak akan terjadi di Kota Malang. Mengingat kota malang dalam survei terakhir yang didapatkan dari forum kerukunan umat beragama, bahwa urusan toleransi antar umat beragama di Kota Malang merupakan urutan tertinggi se Jawa Timur.
“Berdasarkan hasil survey tersebut saya yakin bahwa kita sudah sangat dewasa untuk urusan perbedaan agama. Yang kita khawatirkan, jangan sampai urusan agama dibawa-bawa ke ranah politik,” ujar pria asli Jembrana Bali tersebut.
Made menceritakan hal tersebut terjadi secara nyata saat dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Kota Malang dan hingga ditunjuk menjabat sebagai pimpinan tertinggi legislatif. Dimana, tidak ada penolakan yang datang dari masyarakat, meskipun hanya dirinya satu-satunya Anggota Legislatif Kota Malang non muslim.
“Seluruh organisasi keagamaan memberikan selamat. Dari situ, saya meyakini bahwa toleransi antar umat beragama di Kota Malang sudah sangat bagus,dan tidak dapat di ragukan lagi kerukunannya” pungkas pri ada asal Bali tersebut.
(Yan/Putra)