Jakarta – Harga cabai dalam beberapa hari belakangan ini sedang tinggi-tingginya. Di Jakarta, komoditas bumbu dapur tersebut sudah menembus di atas harga Rp 60.000/kg, seperti yang terjadi di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur.
Ketua Umum Asosiasi Agrobisnis Cabai Indonesia (AACI), Dadi Sudiana mengungkapkan, ada kenaikan harga dua kali lipat dari petani hingga sampai ke tangan konsumen.
“Kita di petani harganya memang lagi naik, sekitar Rp 35.000-40.000/kg, karena produksi lagi kurang. Panen sudah habis, baru mulai tanam lagi, kemudian banyak hujan. Kalau harganya di Jakarta Rp 60.000/kg ke atas, artinya memang naik 2 kali lipat. Sering juga naik 3 kali lipat, ada yang pernah sampai di Jakarta Rp 90.000/kg. Kalau di petani naiknya enggak besar,” jelas Dadi, Minggu (23/10/2016).
Sementara saat pasokan normal, cabai petani dijual di kisaran harga antara Rp 10.000-20.000/kg.
Diungkapkan Dadi, panjangnya rantai pasok dari petani hingga sampai ke tangan konsumen akhir, masih menjadi penyebab klasik meroketnya harga cabai. Di sisi lain, petani sebenarnya tak banyak menikmati harga cabai yang di Jakarta sedang meroket tajam.
“Yang pasti masalahnya itu-itu saja dari dulu (rantai pasok). Siapa bilang jalan dari Garut ke Jakarta susah? Lah dari dulu juga seperti itu. Sebabnya karena kepanjangan, ada 5-6 rantai,” terang penyuplai cabai asal Cipanas, Cianjur, Jawa Barat ini.
“Coba bayangkan, dari petani dijual ke bakul, bakul ke pengumpul, dijual lagi ke pengumpul besar. Setelah dijual lagi ke bandar, kemudian di lapak-lapak pasar induk. Baru sampai di pedagang eceran yang kecil-kecil,” tambahnya.
Saat ini, komoditas cabai tengah jadi sorotan lantaran harganya yang belakangan melambung di sejumlah pasar di Jakarta. Harga cabai sendiri bahkan ada yang menembus harga Rp 70.000/kg.
sumber: detik.com