BeritaAntara.com, Batu – Malang | Berbekal perkataan yang meyakinkan, lewat ritual mendatangkan pedang samurai lipat dari Jepang, dua orang warga Ngroto, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang ini menguras uang tetangganya sendiri hingga mencapai Rp 18 milyar.
Aksi penipuan ini dilakukan AH dan SS ini dilakukan selama empat tahun silam yaitu sejak 12 Agustus 2016 lalu. Seperti diguna-guna atau d gendan, korban yang masih tetangganya sendiri, ikhlas dan mau mengirimkan sejumlah uang untuk alasan keperluan ritual penarikan samurai lipat ke rekening bank kedua pelaku yang masih tetangga nya trsebut.
Semua ini terbongkar, saat anak korban melihat kejanggalan dan kecurigaan dari transaksi perbankan yang dilakukan ibunya selama 4thun terakhir ini hingga akhirnya anak korban melaporkan kejadian ini ke Polres batu tanpa sepengetahuan ibu nya.
“Hasil pemeriksaan yang kita lakukan dengan modus ritual penggandaan uang dan mendatangkan atau penarik.an secara goib pedang samurai ini sudah berlangsung sejak tanggal 12 Agustus 2016 atau sudah berjalan empat tahun ini. Dari hasil pemeriksaan terhadap korban, dana yang sudah ditransfer dalam beberapa rekening sampai saat ini sudah mencapai Rp 18 miliar secara berkala” kata Kapolresta batu.
Saat di lakukan penggerebekan dan pengamanan pelaku oleh petugas pada hari Selasa (22/9/2020), AH yang saat itu mengaku sedang melakukan ritual penarikan pedang samurai lipat tidak boleh mandi ini, sempat memusingkan petugas. Karna sudah bertahun dia tidak mandi dengan alasan kesaktian nya akan hilang klau mandi.
“Waktu kita tangkap bau badannya luar biasa, kita suruh mandi dia menolak, alasannya kalau mandi, seluruh kesaktiannya akan hilang,” ujar salah seorang petugas yang ikut dalam penangkapan kedua tersangka.
Tidak hanya menangkapan kedua tersangka, polisi juga mengamankan barang bukti berupa beberapa benda pusaka seperti keris, pedang, beberapa samurai yg d beli dari online, perangkat ritual seperti dupa yang digunakan untuk memperdayai agar korban percaya serta yakin,dua mobil yakni mobil Taft dan Avanza warna hitam.
Kapolres Batu, AKBP Harviadhi Agung Prathama SIK MIK menjelaskan bahwa korban selain diiming-iming bisa mendatangkan pedang Samurai lipat dari Jepang dengan cara goib jika di jual harga nya bisa mencapai triliunan rupiah juga diiming-iming bisa menggandakan uang dengan jumlah yang luar biasa.
Uang yang diperoleh dari korban ini, oleh AH dipergunakan untuk bermain judi. Sementara SS mengaku hanya diberi oleh AH uang sebesar Rp 500 juta. Menggunakan dana tersebut, AH meminta agar SS mencarikan samurai seperti yang diterangkan pelaku kepada korban secara online tapi tidak ada yg seperti di minta korban.
Berkaitan dengan kasus ritual mendatangkan pedang samurai lipat tersebut, Kapolres meminta warga agar tetap waspada dan tidak mempercayai hal-hal yang bersifat gaib. “Kasus penipuan berkedok dukun masih sangat sering terjadi, jaman sekarang berpikiran logis saja, jangan sampai menjadi korban,” ujar Kapolres kota batu.
Dana tersebut tidak dibelikan samurai oleh SS, namun dipergunakan untuk membeli rumah, membeli gudang yang rencana nya mau d bikin pabrik dan membuat café di Kecamatan Pujon. “Semuanya masih ada (rumah, gudang untuk pabrik dan café), saya hanya menerima Rp 500 juta,” ujar SS kepada awak.media. (Nadya | Putra)