Jakarta – Periode pertama tax amnesty baru selesai digelar pada 30 September lalu. Pelaksanaan periode I program pengampunan pajak ini diwarnai cerita unik. Program ini memakan korban perceraian.
Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi bercerita hal tersebut bermula dari seorang wanita yang menghubunginya melalui sambungan telepon dan bertanya apa saja harta yang dilaporkan suaminya ke tax amnesty.
“Amnesty ini banyak korban juga, banyak perceraian terjadi. Dia telpon ke saya Pak boleh nggak saya lihat data amnesty suami saya. Kenapa? Suami saya melaporkan hartanya rumahnya banyak, tapi yang dilaporin ke saya beda,” kata Ken sambil bercanda, di markas Hipmi, Menara Bidakara 2, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2016).
Hal itu karena harta yang dilaporkan suami tersebut dalam tax amnesty diduga lebih banyak daripada harta yang selama ini diketahui isterinya. Namun, ken mengatakan tidak bisa membagi informasi tersebut walaupun kepada isterinya karena data tersebut bersifat rahasia.
Singkat cerita, Ken mengatakan suami isteri tersebut cerai. Hal itu karena isteri tersebut mencurigai ada banyak ‘simpanan’ yang dimiliki suaminya, sementara Ken sambil melucu mengatakan memang selama ini banyak harta yang disimpan oleh karena itu baru dideklarasikan.
“Jadi begitu diminta itu nggak bisa bu rahasia, Bapak belain suami saya ya? ya jadi akhirnya mereka berantem dan bilang Pak saya sudah cerai ternyata suami saya banyak simpanannya. Ya benar saja karena itu kan hartanya di deklarasi,” kata Ken diikuti hadirin yang tertawa.
Ia berkelakar saat periode pertama banyak asosiasi himpunan wanita melakukan sosialisasi tax amnesty. Hal itu dilakukan untuk mengetahui harta suaminya.
“Makanya menjelang kemarin sosialisasi justru banyak dari asosiasi himpunan wanita ternyata tujuannya itu ingin tahu harta suaminya, dalam arti aneh saja ini dan itu terbukti perolehan pajak dari biaya matrai (cerai), ternyata banyak yang kawin cerai tinggi,” kata Ken diikuti tawa hadirin.
sumber: detik.com