Blitar,BeritaAntara.com- Seseorang yang kegemarnanya menulis berkunjung cafe di salah satu daerah d Karanganjar yaitu Koffieplantage Blitar, Kaffie plantage merupakan sebuah perkebunan kopi yang memiliki luas kurang lebih 225 hektar di kawasan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Blitar, JawaTimur.
Selain perkebunan kopi yang cukup luas dengan aroma khas wangi bunga kopi itu juga terdapat beberapa fasilitas penunjang lainnya seperti beberapa unit ATV bagi para pengunjung yang ingin berkeliling area, sebuah café yang menyediakan berbagai jenis kopi berkualitas dan pastry, bangunan Rumah Lodji yang merupakan peninggalan zaman Belanda, ruang terbuka untuk aktivias outbound, camping ground dan 5 unit penginapan yang bisa disewa oleh pengunjung yang ingin bermalam.
Didalam area kebun kopi juga terdapat sebuah museum keluarga yang menyimpan berbagai benda bernilai sejarah nan berharga. Selain beberapa barang koleksi keluarga Herry Noegroho, mantan Bupati Blitar yang menjabat lebih dari dua periode sekaligus pemilik kebun kopi ini, juga tersimpan memorabilia barang peninggalan yang pernah dipakai oleh sang Proklamator, Ir.H. Soekarno, Presiden RI Pertama.
Namun selain berbagai cerita dan hal menarik terkait beberapa hal diatas, siang itu dari salah sudut kebun kopi nan asri dan teduh terdengar celoteh dalam bahasa Jawa campuran antara ngoko dan kromo inggil, diselingi dengan derai tawa renyah pengunjung yang sedang dipandu bekeliling di kebun kopi de Karanganjar. Mereka sedang mengkuti tour Koffie Boomstraat atau Jalan kopi. Yang mencengangkan, ternyata yang sedang berceloteh dalam bahasa Jawa kromo memandu para tamu kebun kopi itu adalah sosok bule asli yang mengenakan baju surjan lurik Jawa, lengkap dengan blangkonnya.
Melihat pemandangan langka itu, penulis tertarik untuk menyapa dalam bahasa Inggris. Namun tanpa diduga, si bule menjawab dalam bahasa Jawa kromo inggil.
“Sugeng rawuh, kados pundi kabaripun mas. Tepangaken nami kulo Andre Bugar, Brand Ambassador de Karanganjar Koffie Plantage”, sambil tersenyum lebar mengulurkan tangan. tentu saja ini menarik dan memicu rasa ingin tahu lebih lanjut.
Setelah berbincang beberapa saat dengan Andre Bugar dalam bahasa Jawa kromo, terkuaklah sepenggal kisah yang cukup menarik. Awalnya Andre datang ke kebun kopi de Karanganjar Koffie Plantage sebagai tamu untuk membuat konten youtube.
Seiring dengan berjalannya waktu, Andre yang beasal dari Rumania itu ditawari menjadi model konten oleh Wima Bramantya, CEO de Karanganjar Koffie Plantage, putra mantan Bupati Blitar Herry Noegroho. Saat itu , Andre masih menempuh pendidikan SMA dan tinggal di Kawasan Garum Blitar. Dari situlah Andre mendapakan nama julukan Bugar, singkatan dari bule garum.
Kini Andre Bugar yang telah mejadi WNI itu menjadi bagian penting dalam memberikan pelayanan spesial bagi pengunjung kebun kopi de Karanganjar Koffie Plantage. Bule penyuka nasi pecel Blitar ini terus mengasah kemampuannya berbahasa Jawa kromo yang bisa bikin iri kalangan milenial, karena kefasihannya berbahasa Jawa kromo inggil ini.
“Tiyang Jawi kedah saget ngendika ngagem boso Jawi, supados mboten ical identitas Jawinipun”, pungkas Andre Bugar yang telah merasa menjadi orang Jawa ditengah kebun kopi de Karanganjar Koffie Plantage Blitar.
De Karanganjar Koffie Plantage Blitar, sebuah perkebunan kopi peninggalan zaman kolonial Belanda ini tidak hanya menawarkan program wisata, namun juga sarana edukasi alam dan kebudayaan yang sangat penting bagi kalangan pelajar, mahasiswa dan masyaakat umum.
Sepanjang tahun de Karanganjar Koffie Plantage menjadi jujugan para bule dan orang asing lainnya dari seluruh dunia yang ingin magang di perkebunan kopi ini, sekaligus mempelajari budaya Indonesia, Jawa pada khususnya.
(Yan/Putra)