Home / Fokus / BKKBN Jatim Gelar Sosialisasi Program Bangga Kencana Bersama DPR RI komisi IX Kris dayanti

BKKBN Jatim Gelar Sosialisasi Program Bangga Kencana Bersama DPR RI komisi IX Kris dayanti

Malang,BeritaAntara.com-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) bersinergi bersama DPR RI komisi IX untuk menurunkan berbagai permasalahan kesehatan keluarga mulai dari stunting hingga pernikahan dini pada anak.

Anggota Komisi IX DPR RI, Kris Dayanti melakukan sosialisasi secara roadshow bersama jajaran BKKBN guna menyampaikan terkait program Bangga Kencana atau Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana, yang ada di wilayah dapilnya malang Raya,Sosialisasi yang bertempat di 2 titik sekaligus di awali di Desa Randuagung kecamatan Singosari,yang ke dua di cafe kopi kolam kecamatan Singosari Kabupaten Malang, Jum’at (19/01/2024).

Dalam Sambutannya Sang Diva Kris Dayanti menjelaskan program-program yang sudah direncanakan maupun yang akan dilaksanakan akan berjalan dengan baik apabila ada kerjasama yang solid antara semua pihak,jelasnya saat menjadi salah satu narasumber kegiatan sosialisasi program Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang bertajuk percepatan penurunan stunting kepada masyarakat di kecamatan Singosari Kabupaten Malang,

Dalam sosialisasi kali ini Kris Dayanti banyak menyampaikan dukungan pemerintah pada ketahanan dan kesejahteraan keluarga, juga pada upaya percepatan penuntasan stunting.
BKKBN sendiri memiliki empat program prioritas yang terdiri dari percepatan penurunan stunting, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, optimalisasi kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB), dan program Bangga Kencana.

KD juga mendorong kerja sama banyak pihak untuk turut andil dalam percepatan penuntasan stunting dan pencegahan pernikahan dini.
“Percepatan stunting tonggaknya (tanggung jawab) tidak bisa dari satu instansi saja, namun menjadi tanggung jawab semua pihak. Memang, BKKBN yang didapuk Presiden Joko Widodo untuk menurunkan prevalensi stunting hingga 14%” terang sang Diva Indonesia tersebut, usai sosialisasi di salah satu setelah sosialisasi di Kabupaten Malang,Jum’at (19/01/24) Pagi

Menurut sang diva angka penurunan stunting tidak semata hanya tanggung jawab BKKBN. Sebaliknya, Kementerian/Lembaga lain diharapkan bisa turut membantu bekerja sama guna untuk mensukseskan program dari presiden ini.

“Jadi, jajaran Kementerian/Lembaga lain mestinya ikut terlibat, tidak mementingkan ego sektoral masing-masing. Bahkan, kita tahu keterlibatan aparat keamana mulai Polri dan TNI, mari saling bahu membahu dan bekerjasama mengentaskan masalah stunting,” tandas KD.

Sebagai salah satu contoh untuk program keluarga berencana (KB) saja, pemerintah memberikan dukungan untuk pelayanan bagi akseptor KB secara gratis. Anggaran yang diberikan pemerintah juga tidak maen nilainya hingga Rp 1 triliun.

Perwakilan dari BKKBN provinsi jawa timur bapak Toha afriandi SH.,Msi dalam sambutannya mengungkapkan, kemitraan BKKBN bersama Komisi IX ini cukup strategis untuk diwujudkan bersama. Karena dengan memberikan sosialisasi secara langsung informasi program Bangga Kencana bisa dipahami oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Bersama anggota Komisi IX DPR RI, ibu Krisdayanti ini, kita melakukan sosialisasi secara roadshow dari daerah ke daerah. Kepada warga di Kabupaten Malang,”pesan moral yang disampaikan adalah, ‘”Marikita bersama-sama berantas stunting, dan pernikahan Dini” terang pak Toha

“Kemudian kepada ibu hamil, bagaimana memastikan asupan gizi untuk janinnya. Dan, bagi ibu yang sudah melahirkan, memastikan layanan (gizi) Anak-anak sejak lahir hingga 1.000 hari pertama kehidupannya,”pungkasnya

Aniswaty Aziz, S.E., M.Si, kepala dinas BKKBN kabupaten malang mengatakan banyak anak di Jawa Timur yang baru tunangan namun sudah tinggal bersama maupun melakukan berbagai kegiatan sehari-hari dengan pasangan yang terlalu sering sehingga terjadi kehamilan di luar nikah.

Menurutnya, banyaknya anak yang melakukan pernikahan di usia dini dengan kehamilan di luar nikah menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu dan anak di Jawa Timur.
“Salah satu faktor angka kematian ibu itu adalah karena kehamilan yang belum cukup sehingga panggul belum cukup dan pendarahan terjadi,”jelas Aniz

Sementara itu, salah satu upaya yang dilakukan untuk menekan angka kematian ibu dan anak akibat pernikahan dini adalah menyarankan agar menunda kehamilan apabila usia perempuan masih di bawah umur.

“Dispensasi bagi yang menikah dini, namun tidak hamil di luar nikah adalah kita sarankan untuk menunda kehamilannya sampai dengan batas usia tertentu menggunakan KB,” pungkasnya
(Yan/Putra)

About Nadya

Check Also

Akankah Kasus”VINA CIREBON” Jilid 2 terjadi Di Malang Dengan adanya Kasus Anggodo yang mengkambing hitamkan 2 anak tak bersalah  

Malang,BeritaAntara.com | Kasus Perampokan, penganiayaan dan pembunuhan Yang menyebabkan (Alm) Agus Hilang nyawa terus mencuri …

error: Content is protected !!