Ponorogo–Ritual larung Sesaji masih menjadi magnet tersendiri bagi warga Ponorogo. Walaupun hujan mengguyur area telaga Ngebel, ribuan warga tetap setia bergerombol untuk menyaksikan secara langsung peringatan 1 Muharram atau 1 Suro.
Salah satu wisatawan asal Ponorogo, Indah Rahayu Ningsih menjelaskan meski sudah sering berwisata ke Ngebel, namun pesona saat larungan sesaji tetap menarik minatnya untuk berkunjung ke Ngebel.
“Ini budaya peninggalan nenek moyang. Saya ke sini ingin melihat langsung dan mendapat berkah kalau lihat larungan di Ngebel, walaupun harus berjubel,” katanya.
Selain itu, Ngebel terkenal dengan suasananya yang sejuk dan banyak sentra kulinernya. Jadi cocok apalagi ditambah dengan acara larungan semakin menarik.
Tak hanya warga asal Ponorogo yang tertarik dengan khasanah budaya larungan. Odita Valentine Sri Wandi Rahayu asal Tulungagung pun rela datang jauh-jauh untuk melihat prosesi larungan.
“Saya penasaran saja dengan larungan yang di Ponorogo apakah sama dengan di Tulungagung ataukah beda. Kan ini momennya pas Suro,” terangnya.
Mahasiswa ISI Solo ini mengaku senang meski harus rela berdesak-desakan dengan pengunjung lainnya. Dia bahkan berangkat dari Tulungagung sejak pukul 04.00 WIB.
“Meskipun hujan-hujanan tapi seru bisa melihat langsung prosesi larungan,” pungkasnya
sumber: beritajatim.com