Malang,BeritaAnatara.com-Direktorat Jendral Kesehatan Masyarakat Kementeian kesehatan RI bersama kimisi ix kris Dayanti terus malakukan pencegahan dan Penanganan Stunting di Malang raya terus gencar dilakukan berbagai pihak untuk mengantisipasi tumbuh kembang anak yang terlambat hingga membawa dampak di masa depan.
Hal ini disampaikan bersamaan dengan gerakan Cegah Stunting Dalam Rangka Hari Gizi Nasional Ke-64 di balai kantor desa Pandanrejo, kecamatan sagir kamis 1 Februari 2024.
Hal ini yang membuat Anggota Komisi IX DPR RI, bersama Kementrian kesehatan RI bersama dinas kabupaten Malang selalu hadir di di malang raya yang masuk dalam Daerah Pemilihannya (Dapil) dalam Pemilu.
Meskipun malang raya sudah diangka aman untu stunting. Namun fokus harus tetap dilakukan secara konsisten dan komitmen agar masyarakat memahami dengan baik ungkap kris Dayanti
Sebab ada beberapa kecamatan di malang raya yang menyumbang angka stunting cukup tinggi untuk wilayah jawa timur.
Dengan alasan tersebut, Kris Dayanti menggandeng kemitraan komisi ix yaitu kementrian kesehatan untuk fokus memerangi stunting di kawasan tersebut.
Kegiatan sosialisasi bersama kementrian kesehatan tersebut menyasar pada Kelurahan Pandan Rejo Kecamatan wagir kabupaten malang Kamis (1/02/2024).
“Untuk mencegah stunting maka masyarakat harus mengetahui dulu ciri-ciri stunting, jika sudah mengetahui ciri-ciri stunting maka baru dilakukan pencegahan stunting melalui 4 Fase atau tahapan,” ujar KD
Kris Dayanti kemudian menjelaskan ciri-ciri stunting antara lain proses pertumbuhan anak melambat, berat badan menurun, turunnya kekebalan tubuh, lambatnya pertumbuhan gigi, memiliki perkembangan kognitif yang lambat dan proporsi tumbuh anak tampak lebih kecil dari anak seusianya.
Tak hanya itu, Kris Dayanti yang kembali maju jadi DPR RI nomor urut 3 dari Partai PDI-perjuangan Dapil Malang Raya ini juga membeberkan cara pencegahannya.
Adapun pencegahan stunting dengan memberikan ASI eksklusif pada bayi hingga berusia 6 bulan, memantau perkembangan anak dan membawa ke posyandu secara berkala, mengkonsumsi secara rutin Tablet tambah Darah (TTD), memberikan MPASI yang begizi dan kaya protein hewani untuk bayi yang berusia diatas 6 bulan.
mengatakan orang tua harus pastikan setiap kali makan MP ASI mengandung protein hewani dan pastikan pula anak dipantau pertumbuhannya setiap bulan. “Apabila berat badan anak tidak naik, segera periksa ke dokter atau Puskesmas terdekat,” jelas KD
Hal ini dilakukan Kris Dayanti secara konsisten meminta masyarakat agar bisa mengoptimalkan bonus Demografi melalui pencegahan stunting sejak dini
Setelah bayi berusia 6 bulan, pemberian ASI tetap dilanjutkan disertai dengan pemberian MP-ASI yang memenuhi syarat tepat waktu dan kaya protein hewani, aman dan diberikan dengan cara yang benar,” Pungkas KD
Stunting dapat terjadi sejak sebelum lahir atau kita kenal dengan 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK)
(Yan/Putra | Nadya)