Manado -Ribuan warga Sulawesi Utara yang bernaung di sejumlah organisasi kemasyarakatan adat menggelar aksi bela Negara Kesatuan Republik Indonesia di Manado, Kamis, 17 November 2016. Mereka menuntut agar Front Pembela Islam (FPI) dibubarkan.
Peserta aksi bela NKRI juga meminta agar pemimpin FPI Rizieq Shihab diadili karena telah menyebarkan rasa kebencian dan mengancam integritas bangsa.
“Segera tangkap Rizieq Shihab yang telah menyebar kebencian. Negara juga harus segera membubarkan ormas radikal FPI. Kita harus mengutamakan NKRI, bukan keinginan dan kepentingan satu kelompok saja,” teriak massa aksi yang memadati lapangan KONI Sario, Kota Manado.
Stewart Lumempow, salah satu peserta aksi, mengatakan bahwa aksi bela NKRI tersebut merupakan bentuk dukungan kepada pemerintah agar membubarkan FPI yang dianggap mengancam keberagaman di Indonesia.
“Sudah jelas jika semenjak ada FPI, Indonesia justru diteror. Keberagaman dan toleransi sangat terancam karena ulah FPI. Makanya, kita di Manado menggelar aksi damai ini untuk mendukung pemerintah membubarkan organisasi radikal ini,” kata Lumempow.
Salah satu penggagas aksi bela NKRI, Wellem Sigar Kumenaung, mengatakan kegiatan itu merupakan penegasan jika seluruh warga Sulawesi Utara cinta NKRI. Sehingga jika ada pihak yang coba-coba merusak NKRI, maka akan langsung berhadapan dengan warga setempat. “Sudah jelas jika NKRI adalah harga mati. Indonesia ini beragam dan tidak hanya milik agama atau organisasi tertentu saja,” kata Kumenaung.
Massa aksi juga meminta aparat agar menangkap Ahmad Dhani yang telah menghina presiden dan dijebloskan ke dalam penjara. Aksi massa ini ditutup dengan konvoi ke seluruh Kota Manado. Warga yang menonton di pinggir jalan ikut mendukung apa yang dilakukan oleh massa aksi bela NKRI ini.