Home / Ekonomi / Bulog Jember Kesulitan Serap Beras Petani

Bulog Jember Kesulitan Serap Beras Petani

zzzJember: Perum Bulog Subdivre XI Jember, Jawa Timur mengaku kesulitan menyerap gabah dan beras milik petani karena harganya cukup tinggi di pasaran dan melebihi harga pembelian pemerintah (HPP).

“Petugas kesulitan melakukan penyerapan gabah dan beras petani karena HPP yang ditawarkan Bulog masih lebih rendah dibandingkankan dengan harga pasar,” kata Kepala Bulog Subdivre XI Jember Khozin di kutip dari Antara, Minggu (23/10/2016).

Menurutnya, harga jual gabah kering panen (GKP) di tingkat petani saat ini sekitar Rp4.500 per kilogram (kg), sedangkan harga pembelian yang ditawarkan Bulog sesuai HPP sebesar Rp3.700 per kg.

“Untuk harga gabah kering giling (GKG) tingkat petani di pasaran mencapai Rp5.100 per kg, sedangkan penawaran pembelian Bulog sesuai dengan Inpres Nomor 3 tahun 2015 yakni sebesar Rp4.650 per kg,” tuturnya.

Selisih harga yang cukup tinggi, lanjut dia, mengakibatkan petani lebih memilih untuk menjual gabah atau berasnya di penggilingan dan pasar umum dibandingkan kepada Bulog, namun pihaknya masih bisa berharap pada penyerapan beras dan melakukan berbagai cara untuk meningkatkan penyerapan beras dan gabah.

“Sesuai Inpres tersebut, harga pembelian beras oleh Bulog sebesar Rp7.300 per kg dan kami memantau di lapangan masih ada beras kualitas medium milik petani yang dijual dengan harga itu,” katanya.

Harga jual beras petani yang bervariasi menjadi fokus utama penyerapan komoditas pangan Bulog dan harga jual beras tingkat petani saat ini berkisar Rp7.000 per kg hingga Rp 8.500 per kg.

Saat ini, masih banyak petani dan mitra Bulog khususnya di wilayah selatan Jember yang rutin menyetor beras kepada Bulog, sehingga pihaknya berharap penyerapan beras Bulog bisa maksimal hingga akhir 2016.

Berdasarkan data target penyerapan beras Bulog Subdivre XI Jember tahun 2016 sebanyak 75.000 ton setara beras, namun hingga Oktober 2016 penyerapan beras sebanyak 49.500 ton atau 66 persen.

Sementara Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jember Jumantoro mengatakan Bulog akan selalu kesulitan untuk menyerap gabah dan beras petani karena HPP sudah tidak relevan dengan kondisi pasar.

“Pemerintah perlu meninjau HPP setiap tahun dan menyesuaikan dengan kondisi pasar saat ini, sehingga selama HPP masih rendah dari harga pasar, maka Bulog akan kesulitan menyerap gabah dan beras petani,” pungkas dia

About admin

Check Also

Pecatur Cilik Menjadi Sorotan apresiasi Kapolsek Kepanjen

Malang,BeritaAntara.com- Kapolsek Kepanjen AKP Muh Lutfi,S.H.,M.Si, yang sebelumnya mendapat informasi dari salah satu Panit Reskrim …

error: Content is protected !!