Malang,BeritaAntara.com- Kabupaten Malang diharapkan mambu menyumbangkan bahan baku 20 persen untuk turut mendukung program makan siang gratis di Jawa Timur.
Hal ini ditekankan oleh Deputi Pengelolaan Pangan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI, Mayjen TNI Yos Trioso dalam kunjungannya ke Kabupaten Malang, Jumat (3/5/2024).
Dalam kunjungannya di Pendopo Agung Kabupaten Malang, Trioso meninjau komoditas bahan makanan. Antara lain, ada buah-buahan, ikan, produk susu, kopi, gula, dan lainnya.
Dengan adanya komoditas uggulan yang dimiliki Kabupaten Malang, Trioso mengatakan bahwa daerah ini cukup antusias dan aktif dalam kegiatan pangan.
“Kabupaten Malang terdapat pabrik susu, kemudian ada koperasi susu dari masyarakat, kemudian ada pertanian alpukat, padi, tebu yang berada di pinggir daerah,” katanya.
Sehingga dengan potensi pangan yang cukup memadai, Kabupaten Malang mampu mendukung kegiatan makan siang gratis yang menjadi program unggulan presiden 2024 terpilih, Prabowo Subianto.
Untuk mendukung program tersebut, Kabupaten Malang ditarget mampu menyumbangkan bahan baku sebanyak 20 persen untuk Jatim.
“Minimal Kabupaten Malang bisa menyumbangkan raw material sebanyak 20 atau 30 persen dari bahan baku di Malang untuk Jatim. Karena kita ini baru pertama kali menyasar di daerah ini,” urainya.
Dalam kesempatan itu, salah satu perwira tinggi yang melakukan kunjungan kerja tersebut, Mayjen TNI Yos Trioso mengatakan bahwa wilayah Kabupaten Malang cukup aktif dalam kegiatan pangan sehingga perlu adanya peningkatan pengelolaan pangan itu sendiri.”Perlu beberapa peningkatan dalam hal pengelolaan pangan itu sendiri atau pabrikasi sampai dengan hilirisasi,” kata Trioso.
Ia menambahkan, dengan kondisi tersebut juga diperlukan peningkatan koordinasi dan komunikasi antara pemerintah daerah setempat dengan peningkatan pusat. Pihaknya akan melakukan kunjungan kerja ke sejumlah titik produsen pangan di wilayah Kabupaten Malang.”Kami akan mengunjungi beberapa lokasi. Seperti pertanian padi di Kepanjen, pabrik susu dan produksi susu masyarakat di Ngajum, perkebunan alpukat pameling di Lawang dan lainnya,” ujarnya.Dalam kesempatan itu, Pemerintah Kabupaten Malang juga memamerkan sebagian hasil produk pangan yang memiliki potensi tinggi untuk dikembangkan, seperti singkong raksasa Kalipare, produk kentang Poncokusumo alpukat pameling dan pisang srimulyo Dampit.
Secara terpisah, Bupati Malang, Sanusi mengatakan, menjadi kebanggaan bagi Kabupaten Malang dapat menjadi bagian untuk mensukseskan program makan siang gratis.
“Ini menjadi kebanggaan kami, produk dari Kabupaten Malang akan menjadi penyuplai program makan siang, harapannya produk-produk dari kami nanti bisa mendapatkan nilai tambah,” terang Sanusi.
Selain menjadi tambah, program ini diharapkan mampu membuka lapangan kerja. Dimana, nantinya akan ada dapur umum yang bisa berdiri di Kabupaten Malang.
Kemudian, terkait target yang ditetapkan untuk Kabupaten Malang terkait pemenuhan kebutuhan bahan pokok sebanyak 20 persen, Sanusi menyanggupinya.
“Kita harus sanggup. Kita akan tingkatkan produk-produk kita sesuai dengan kebutuhan pangan nasional. Kita upayakan bisa melebihi (target),” imbuhnya.
“Ya harapannya nanti juga ada peningkatan pendapatan bagi petani, dan ada peningkatan kualitas baik pertanian, peternakan, perikanan, maupun di holtikultura dengan mendapatkan bantuan dan pembinaan dari pemerintah pusat,” tukasnya.
(Yan/Putra)