Malang,BeritaAntara.com- Pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kaligoro yang berada di Desa Ringinsari dan Desa Druju, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang sudah mencapai 60 persen.
Bangunan tandon air dan pipa transmisi yang berfungsi untuk mengalirkan air ke sambungan rumah warga di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Kecamatan Gedangan ini dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) senilai total Rp 125 miliar.
Direktur Utama Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Kanjuruhan Syamsul Hadi menyampaikan, bahwa pembangunan SPAM Kaligoro ini sudah dibangun sejak tahun 2021 hingga 2024 oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui APBN.
“Alhamdulillah saat ini kami sedang melaksanakan bantuan dari APBN kurang lebih yang untuk dua kecamatan yakni Gedangan dan Sumawe itu mulai tahun 2021 sampai 2024 ini kurang lebih Rp 125 miliar dari PUPR,” ungkap Syamsul kepada awak media , Kamis (15/2/2024).
Menurutnya, dengan pembangunan SPAM Kaligoro tahap tiga yang saat ini sudah mencapai 60 persen, di akhir tahun 2024 dapat beroperasi secara penuh dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Malang Selatan, khususnya yang berada di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Kecamatan Gedangan.
Syamsul menyebutkan, SPAM Kaligoro nantinya ditargetkan dapat mengaliri 10 ribu sambungan rumah agar permasalahan kesulitan air di Malang Selatan segera terselesaikan.
“Progres sudah 60 persen dan diharapkan tahun ini sudah selesai. Kita dituntut nanti pelanggan bertambah 10 ribu sambungan rumah. Itu sudah kami daftar dan sudah terverifikasi, tinggal penyambungan,” jelas Syamsul.
Pihaknya mengakui, pembangunan SPAM Kaligoro tidak bisa lepas dari penjajakan yang dilakukan oleh Bupati Malang HM. Sanusi bersama jajaran direksi Perumda Tirta Kanjuruhan dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Basuki Hadi Muljono.
Penjajakan yang dilakukan pun membuahkan hasil dengan terealisasinya SPAM Kaligoro untuk mengatasi kekeringan di Malang Selatan, utamanya di Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Kecamatan Gedangan.
“Walaupun kami sudah berupaya tapi sifatnya sementara, seperti mengirimkan tangki air kemudian membangun sumur bor itu sifatnya sementara. Oleh karena itu, kami bersama Pak Bupati menghadap Menteri PUPR untuk dibantu dalam rangka penyediaan air minum di Malang Selatan,” jelas Syamsul.
Menurut Syamsul, dengan adanya kolaborasi yang terjalin antara Pemkab Malang dengan Kementerian PUPR RI terkait dengan pembangunan SPAM Kaligoro, maka pembiayaan dalam hal pembangunan SPAM tidak membebankan Pemkab Malang.
Syamsul mengatakan, bahwa karakter wilayah Malang Selatan berbeda dengan Malang Barat atau Malang Timur. Di mana Malang Selatan masih jarang permukiman yang padat. Sehingga untuk mengembangkan layanan jaringan juga diperlukan kerja sama dengan pemerintah pusat.
“Kerja sama atau kolaborasi dengan pemerintah pusat agar tidak berat dan kita tidak terbebani dalam pengembangan layanan jaringan,” pungkas Syamsul.