Malang,BetitaAntara.com– Demi terwujudnya toleransi dan persatuan di Kecamatan Lowokwaru, Pemkot Malang melalui Bakesbangpol menggelar Dialog Kebangsaan dengan tema Membangun Persatuan Dalam Bingkai Kebhinekaan di Hotel Montana II, Jalan Candi Panggung Nomor 2, Lowokwaru, Kota Malang, Rabu (01/11/2023)
Dialog Kebangsaan ini menghadirkan narasumber yang berkompeten, antara lain Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, perwakilan Bakesbangpol Kota Malang Ir Ade Herawanto MT , Muspika Lowokwaru.
Dalam sambutannya Ketua DPRD Kota Malang, I Made Rian Diana Kartika, SE, MM mengatakan bahwa pada saat perubahan PAK tahun 2023, pihaknya selaku Ketua Badan Anggaran DPRD Kota Malang mengalokasikan anggaran untuk Wawasan Kebangsaan.
“Wawasan Kebangsaan wajib turun sampai ke bawah, itu adalah masukan ke kami. Selama tahun 2023 sudah jalan yang namanya Wasbang yang dianggarkan di BAKESBANGPOL dan masyarakat antusias. Akhirnya lewat perubahan anggaran bulan September kemarin dianggarkan masing-masing Kecamatan 2,5 M untuk kegiatan ini, jadi per kecamatan 500 juta,” ujar Made
Made panggilan akrab Ketua DPRD menyampaikan dialog kebangsaan harus terus digelorakan di tengah euforia pesta demokrasi. Dirinya berpendapat seringkali dalam rangkaian pesta demokrasi karena perbedaan dalam berpolitik sering membelah masyarakat.
“4 November sudah ada penetapan daftar calon tetap pemilihan legislatif, tanggal 8 November adalah batas akhir pengajuan dan perubahan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden. Di MahkamahKonstitusi (MK) sekarang lagi ramai masalah gugat-menggugat kode etik hakim MK” ujar politisi dari PDI Perjuangan kepada para peserta dialog.
“28 November kita sudah mulai kampanye, 10 Februari minggu tenang, dan tanggal 14 Februari kita ada pemungutan suara di TPS masing-masing. Setelah itu kita masih ada tahapan Pilkada dan Pilgub. Nah, seringkali momen-momen yang hanya sebentar ini sering membelah kita karena proses pendewasaan kita terhadap cara berpolitik,” tambahnya.
“Sebenarnya pesta demokrasi ingin menghasilkan pemimpin-pemimpin pilihan kita, tapi ada beberapa oknum tidak bertanggung jawab yang memanfaatkan ini. Sehingga saya perlu melihat bahwa semua kesadaran adalah satu untuk bangsa dan negara Indonesia,” sambung Made
Ketua DPRD Kota Malang juga mengajak seluruh masyarakat untuk mewaspadai dan tidak mudah untuk percaya pada berita maupun konten dari media sosial yang belum diketahui kebenarannya.
Ditemui usai acara, I Made Riandiana Kartika kepada awak media menyebutkan bahwa kegiatan seperti ini akan terus dilakukan untuk memupuk rasa persatuan dan kesatuan serta toleransi antar umat beragama di tingkat Kecamatan.
“Ini sebenarnya sudah kita persiapkan saat pembahasan APBD Perubahan kemarin, kita rasa perlu ada dialog-dialog warga yang dikemas dalam dialog kebangsaan,” ujarnya
Menurutnya, yang lebih mengetahui permasalahan di bawah itu adalah pihak Camat dan Lurah karena lebih mengetahui dan dekat kepada masyarakat dibawah daripada Bakesbangpol.
“Karena menurut saya pak Camat dan pak Lurah lebih tajam kebawah. Sehingga nanti kedepannya kita buat lagi di tingkat Kecamatan, Kelurahan sampai turun ke RT RW,” ungkapnya
Lebih lanjut, Made mengutarakan dengan sering mengadakan dialog, maka akan dapat mengetahui permasalahan yang ada.
“Dengan berdialog kita pecahkan permasalahan yang ada, baik permasalahan pembangunan maupun permasalahan pelayanan pasti akan bisa diatasi.”terangnya
Menghadapi pesta demokrasi Pileg dan Pilpres 2024, Made berpesan kepada seluruh masyarakat agar menjaga kondusifitas wilayah masing-masing dan tidak terpengaruh isu-isu nasional yang bisa memecah belah.
“Apa yang sudah tidak bisa menjadi contoh, sekarang bilang A besok bilang B, itu sekarang menurut saya ayo kembali ke wilayah masing-masing, amankan wilayah. Saya selaku pemangku Kota Malang bersama Pak PJ akan mengamankan Kota Malang, begitupun masyarakat ditingkat RT-RW mengamankan wilayah masing-masing, jangan sampai terprovokasi,”ungkapnya
Dalam menangkal berita hoax, Made pun meminta masyarakat agar tidak mempercayai berita-berita yang tidak diketahui sumbernya. Dan meminta masyarakat untuk selalu menyaringnya mana yang media resmi mana yang bukan.
“Percaya dengan media resmi jangan dengan tiktok apalagi grup-grup WhatsApp. Karena tadi sudah saya sampaikan saya pernah melihat orang yang membuat berita bohong sambil tertawa-tawa dia, tapi di lupa akibatnya seperti apa” pungkasnya.
Acara tersebut bertujuan untuk mempererat silaturahmi masyarakat serta meningkatkan toleransi antar suku di berbagai lapisan di Kota Malang dan acara di lanjutkan dengan diskusi tanya jawab narasumber bersama peserta dan diakhir acara melakukan sesi foto bersama
(Yan/Putra)