Malang,BeritaAntara.com – Tragedi kericuhan usai pertandingan Arema FC kontra Persebaya Surabaya masih menjadi kajian dari berbagai elemen. Hal tersebut disampaikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat konferensi pers usai melakukan sidak di Stadion Kanjuruhan Malang, Ahad (02/10/2022).
“Pertama, mewakili pemerintah, Presiden, dan instansi Polri, kami menyampaikan duka cita yang sangat mendalam terhadap meninggalnya saudara kita, teman-teman, dan sahabat suporter dari Aremania, karena insiden yang terjadi tadi malam,” ujarnya.
Ia menyebutkan, sesuai arahan Presiden pihaknya diminta untuk melakukan pengusutan terkait dengan proses penyelenggaraan dan pengamanan dalam pertandingan yang dimenangkan Persebaya tersebut.
“Sekaligus juga investigasi terkait kejadian yang mengakibatkan banyak korban meninggal,” ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, pihaknya telah mengajak tim dari Mabes Polri, Bareskrim, Propam, dan lain sebagainya, untuk melakukan langkah-langkah terkait dengan pendalaman investigasi yang dilakukan.
“Tahap awal, tim akan memastikan identitas korban yang meninggal dunia dan tadi hasil verifikasi terakhir yang ada di Dinkes Kabupaten dan Kota Malang terkonfirmasi saat ini jumlah korbannya 125 orang dari data awal 129 orang. Itu karena pencatatan yang ganda,” tambahnya.
Sementara Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menyampaikan bahwa timnya (PSSI) sedang melakukan investigasi pelaksanaan pertandingan yang digelar.
“Pertama, Arema FC dipastikan tidak boleh main di Stadion Kanjuruhan selama musim ini berlangsung. Satu pekan ke depan, seluruh pertandingan kita hentikan sementara, sembari menunggu hasil investigasi,” ucapnya.
Pihaknya pun masih menantikan hasil investigasi terkait tragedi Kanjuruhan tersebut. “Kita menunggu hasil investigasi. Semoga tim berjalan tepat, tuntas, dan menghasilkan apa yang terjadi sebenarnya di lapangan,” tutupnya.
(Putra)