BERITAANTARA.COM MALANG, .- Kegiatan kunjungan kerja (kunker) jajaran DPRD Kota Malang periode 2019-2024 yang padat disorot banyak pihak. Usai dilantik, jajaran DPRD Kota Malang periode 2019-2024 diminta tancap gas sesuai fungsi dewan, termasuk diimbau mengurangi kegiatan kunker dengan mengutamakan efisiensi-efektifitas kerja untuk mendukung pembangunan Kota Malang.
Pengamat politik dan dosen kebijakan Publik Sekolah tinggi ilmu sosial dan ilmu politik Waskita Dharma Malang Sigit Wahyudi mengatakan hal itu, Sabtu, 20 September 2020.
“Jajaran legislator Kota Malang yang baru agar meninjau ulang kegiatan kunker yang sering dilakukan. Opini miring dari masyarakat Kota Malang muncul, soal jadwal kunker DPRD yang sangat padat,” katanya.
Hal yang paling mencolok terutama gedung DPRD nyaris kosong akibat ditinggal kunker. “Diupayakan agar kunker betul-betul dipilah, dikurangi frekuensinya, dan implikasinya bisa dirasakan untuk kemajuan pembangunan Kota Malang,” ucapnya.
Pada prinsipnya, lanjut Sigit, anggota dewan yang baru dilantik perlu menunjukkan eksistensinya sesuai tugas pokok fungsi sebagai legislatif, anggaran, dan pengawasan kinerja pemerintahan. “Mereka harus hadir di tengah kebuntuan masyarakat dalam persoalan yang ada terutama yang berhubungan langsung dengan kesejahteraan masyarakat, perjuangkan dengan sungguh-sungguh karena mereka mewakili rakyat Kota Malang,” tuturnya.