Berita Antara Media Terdepan dan Terpercaya
Didik Supriyanto, Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia ( IKAPPI) DPD Malang Raya menyatakan, kebutuhan masyarakat atas bahan pokok meningkat hingga 30 persen pada bulan Ramadan. Puncaknya yakni 10 hari sebelum hari raya Idul Fitri. Menurut Didik, peningkatan kebutuhan bahan pokok ini rawan disalahgunakan oleh distributor sehingga publik ada anggapan pedagang pasar yang memainkan harga.
“10 hari jelang lebaran IKAPPI akan turun ke bawah untuk memastikan setiap hari barang itu ada, setiap hari tak ada gejolak harga bersama Satgas Rumah Pangan Kita (RPK). Jadi kami bersama Bulog benar-benar masuk sampai pasar supaya tidak ada yang bermain-main dengan stok dan harga,” kata Didik supriyanto, di Sekretariat IKAPPI komplek Araya, Selasa (13/06/17).
“Rata-rata di dalam bulan suci Ramadan ini demand-nya meningkat sekitar 20 sampai 30 persen. Alhamdulillah dari pantauan kami sejauh ini ketersediaan stok Pemerintah di bulog mengenai gula, minyak goreng dengan kemasan sederhana tersedia dalam jumlah yang cukup,” kata pria yang juga menjadi sekretaris Himpunan Pengusaha Nahdliyin ( HPN ) Malang Raya.
“Selain memastikan harga IKAPPI juga mengajak teman teman pedagang pasar tradisional untuk menjadi mitra Bulog lewat Rumah Pangan Kita. Di sini syaratnya cukup mudah hanya foto coppy KTP,KK dan surat pengantar RT/RW” Tambah, Didik
“Lewat RPK ini pedagang akan mendapat akses harga barang yang kompetitif, sehingga akan timbul pemerataan di masyarakat dan memangkas rantai jalur distribusi” Pungkasnya
