Surabaya – Acara ‘Ngopi Bareng Ser Ser (Seruput Seretak) TNI Bersama Rakyat’ yang digagas Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul di Lapangan Makodam v/Brawijaya menelorkan Rekor Muri.
Ngopi bareng yang melibatkan 1.200 Warung kopi (warkop) yang tersebar di Surabaya, Gresik, Pasuruan, Mojokerto dan Sidoarjo ini digelar Sabtu (1/10/2016) malam.
Setiap warung yang terlibat dijejali minimal 20 Orang, dua diantaranya anggota TNI AD dan langsung meminum kopi bersama setelah dikomando dari pusat acara di Lapangan Kodam V melalui siaran langsung salah satu televisi lokal.
“Menjadi kehormatan bagi kami tim Muri, mengapresiasi karya dan karsa yang kami yakini semangat kebersamaan, kebanggaan yang berkobar hanya terjadi di persada nusantara,” kata Awan Rahargo, Senior Manager Rekor Muri di lapangan makodam.
Piagam penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia (Muri) No. 7611/R.MURI/X/2016 atas Rekor Minum Kopi Bersama di Gerai Terbanyak.
“Telah memenuhi salah satu kriteria rekor Muri. Dengan bangga dan hormat museum rekor dunia Indonesia mencatatnya sebagai rekor,” terangnya.
Ada sebanyak 1200 warung kopi yang mengambil bagian di Ngopi Bareng Ser-Ser TNI-rakyat. Ngopi bareng yang juga dihibur wayang kulit, lawak, ini bagian dari acara memperingati HUT ke 71 TNI, Syukuran 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila serta Hari Kopi Internasional.
Ketua Panitia Ngopi Bareng Ser-Ser, Gus Ipul mengatakan cukup bangga acara pemecahan rekor Muri berjalan baik. Semua warung yang terlibat juga dipenuhi masyarakat.
Selain ngopi di 1.200 warkop, di makodam juga dipenuhi 8000 orang yang 4000 orang diantaranya anggota TNI ikut minum kopi bersama.
Masyarakat yang hadir di lokasi puncakpemberianpenghargaanrekormuridimakodam, juga diikuti 800 pedagang kaki lima (PKL), keluarga TNI, serta sekitar 2000 orang penggemar wayang kulit.
“Total ada 24 ribu orang seruput ngopi bareng,” kata Gus Ipul.
Gus Ipul mengaku sebenarnya ingin membidik pula rekor muri prajurit TNI yang ngopi serentak. Namun karena belum diusulkan sehingga tidak bisa dinilai oleh tim Muri.
“Sebenarnya juga ingin meraih rekor Muri ngopi bareng TNI. Tapi karen pendaftarannya terlambat. Tidak apa-apa, nanti ke depan akan kita gelar ngopi bareng TNI-Polri,” terangnya.
Kegiatan kolosal ini juga dihadiri Gubernur Soekarwo, Pangdam V/Brawijaya I Made Sukadana, Kapolda Jatim Irjen Pol Anton Setiadji dan pejabat lainnya.
Ngopi bareng yang digagas Gus Ipul sebagai penghargaan terhadap warkop, yang jumlahnya cukup banyak dan tersebar dari kota sampai ke pelosok desa, mencapai sekitar 50.000 warkop.
“Warkop dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang luar biasa. Dari 50.000 warkop kalau sehari omsetnya mencapai Rp 1 juta, maka perputaran ekonominya bisa mencapai Rp 50 milliar. Kalau dikalikan setahun, bisa mencapai triliunan rupiah,” jelasnya.
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI I Made Sukadana menilai, Ngopi Bareng Ser Ser ini cukup unik dan mampu mendekatkan antara TNI dan rakyat.
“TNI adalah rakyat dan rakyat ibu kandung TNI. Selama 71 tahun pengabdiannya, TNI tidak bisa lepas dari rakyat,” kata Pangdam.
“Saya mengapresiasi kegiatan ini. Warung kopi bisa menjadi tempat cangkrukan, tempat sosialisasi bagi anggota TNI ke rakyat,” terangnya.
Sedangkan Gubernur Soekarwo menilai bahwa pelaksanaan Ngopi bareng yang diketuai oleh Gus Ipul merupakan ide yang bagus, agar TNI-Rakyat bersama-sama selalu bersama.
“Kepada masyarakat-TNI yang lagi nongkrong di warung kopi, saya ucapkan terus menjalin komunikasi dan menjaga keamanan, kenyamanan bersama. Tanpa keamanan dan kenyamanan, kita tidak bisa membangun,” katanya.
Pantauan detikcom, warung kopi yang terlibat terlihat cukup ramai dipenuhi warga. Salah satunya di Kedai Ketan Punel di Jalan Raya Darmo, Surabaya.
“Monggo 18 orang malam ini ngopi gratis bersama dua bapak dari TNI ini,” kata Wahyu Dharmawan promosi.
Wahyu mengatakan, acara ngopi bareng yang diadakan Gus Ipul patut diapresiasi, karena berupaya untuk mengangkat harkat penjual kopi dan warkop ke derajat yang lebih tinggi.
“Dengan gelaran ngopisruput bareng ini bisa membuat semangat pedagang kopi untuk berjualan terus, berupaya keras agar tetapsurvive dan bertahan di persaingan kuliner,” katanya.
“Memang pemerintah sudah selayaknya memberikan perhatian dan atensi terhadap penjual atau warkop sebagai pelaku ekonomi kerakyatan yang bisa bertahan,” tandasnya.
Demikian pula di Angkringan Baladewa yang berada di ujung depan Hotel Simpang, Surabaya penuh sesak. “Malam ini ngopi gratis bersama Gus Ipul,” kata Erik, pemilik angkringan. Langganannya yang tahu gratis pun langsung berebut. “Wis saya kopi aja, nggak jadi es teh,” kata Deni, salah satu pelanggannya dengan semangat.
sumber: detik.com