Home / Fokus / Program “Curhat Lur” menjadi Cara Paslon GUS Tangani Persoalan Warga kabupaten Malang

Program “Curhat Lur” menjadi Cara Paslon GUS Tangani Persoalan Warga kabupaten Malang

Malang,BeritaAntara.com- Pasangan Calon Bupati Malang dan Calon Wakil Bupati Malang nomor urut dua yakni Gunawan HS Wibisono-Umar Usman atau disingkat GUS hadir dalam debat publik kedua Pilkada Kabupaten Malang 2024 dengan mengenakan pakaian khas Provinsi Jawa Timur.

Calon Bupati Malang nomor urut dua yakni Gunawan HS Wibisono menyampaikan, bahwa dalam debat publik kedua yang mengusung tema “Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat dan Menyelesaikan Persoalan Daerah” pihaknya memiliki visi mewujudkan tata kelola pemerintahan yang berintegritas dan inovatif, serta menyelesaikan persoalan daerah sehingga Kabupaten Malang bisa maju dan sejahtera.

 

Politisi yang akrab disapa Abah Gun itu mengatakan, bahwa Paslon GUS melihat masih banyak permasalahan di Kabupaten Malang terkait layanan pemerintahan yang harus segera dibenahi secara menyeluruh.

Menurut Abah Gun, pemerintah harus hadir secara langsung untuk menggali permasalahan dan potensi yang ada di masing-masing desa/kelurahan di 33 kecamatan di Kabupaten Malang.

Pihaknya menyebutkan, dengan adanya permasalahan dan potensi yang diketahui secara bersamaan, akan bisa di atasi secata cepat dan gotong royong. Salah satu solusi yang ditawarkan oleh Paslon GUS yakni program Curhat Lur.

“Kami menyiapkan yang namanya curhat lur. Kami menginginkan nanti seluruh lapisan warga Kabupaten Malang di setiap-setiap desa bisa menyampaikan ke pendopo setiap malam minggu yang akan kita bagi di setiap kecamatan,” ungkap Abah Gun, Jumat (8/11/2024).

Nantinya, akan ada pemetaan permasalahan dan potensi di setiap desa yang dilakukan oleh beberapa elemen masyarakat. Mulai dari RT, RW, LPMD, Kelompok usaha, karang taruna dan sebagainya. “Kita melihat dengan cara begitu, tentunya kita akan tahu permasalahan-permasalahan di daerah dan potensi apa di daerah,” kata Abah Gun.

Lalu, permasalahan administrasi kependudukan juga menjadi sorotan oleh Paslon GUS. Pihaknya melihat, meskipun di masing-masing kecamatan terdapat anjungan dukcapil mandiri atau adm, namun tidak berjalan efektif.

“Di antaranya permasalahan administrasi kependudukan. Kami melihat meskipun sudah ada anjungan di setiap kecamatan tapi itu tidak berjalan efektif alias tidak bisa berjalan dengan baik. Tentunya itu harus kita benahi,” ujar Abah Gun.

“Karena anggaran yang dikucurkan sudah cukup banyak sehingga bagaimana kita memaksimalkan dan bisa memberikan (pelayanan pengurusan) ktp, kk, cukup di kecamatan selesai tidak perlu ke kantor dispendukcapil,” tutur Abah Gun.

 

Lebih lanjut, layanan perizinan juga disorot oleh Paslon GUS. Menurut Abah Gun, layanan perizinan yang terlalu rumit menghambat proses percepatan usaha masyarakat Kabupaten Malang. “(Layanan) perizinan ini menjadi sumber masalah, membuat ekonomi tidak bisa berjalan dengan baik. Untuk itu kita menginginkan selain sudah online tentunya perizinan harus terintegrasi dengan dinas terkait. Sehingga bisa mempercepat usaha yang ada di masyarakat,” jelas Abah Gun.

Selanjutnya, pihaknya juga menyoroti terkait kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Menurut Abah Gun, kinerja ASN di lingkungan Pemkab Malang banyak yang tidak sesuai dengan kompetensinya.

“Kita melihat kinerja ASN banyak yang tidak sesuai dengan kompetennsinya. Sehingga kita ingin membuat merit sistem ini berjalan dengan baik. Sehingga ASN yang menduduki posisi itu harus memiliki kompetensi yang sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya,” tegas Abah Gun.

Lalu, persoalan masyarakat miskin di Kabupaten Malang juga disorot Paslon GUS. Abah Gun menuturkan, bahwa dalam menuntaskan persoalan masyarakat miskin, Paslon GUS menawarkan program desa enterpreneur. “Tentunya kita menginginkan bagaimana tiap daerah kita tumbuhkan desa-desa entrepreneur untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan,” kata Abah Gun.

Selain itu, persoalan pengelolaan sampah juga menurutnya masih menjadi tantangan Pemkab Malang. Abah Gun menyebut pengelolaan sampah di Kabupaten Malang harus dikelola dengan baik dan benar. “Bagaimana pengelolaan sampah yang kita anggap sebagai masalah agar sampah ini kita kelola dengan baik dan sampah ini menjadi sesuatu yang berkah untuk masyarakat Kabupaten Malang. Kami sudah punya teman yang sukses mengelola sampah,” ujar Abah Gun.

“Perlindungan terhadap perempuan dan anak ini juga menjadi perhatian kita dan disabilitas juga menjadi atensi untuk kita perhatikan ke depannya,” pungkas Abah Gun.

(Yan/Putra)

About Nadya Admin

Check Also

Akankah Kasus”VINA CIREBON” Jilid 2 terjadi Di Malang Dengan adanya Kasus Anggodo yang mengkambing hitamkan 2 anak tak bersalah  

Malang,BeritaAntara.com | Kasus Perampokan, penganiayaan dan pembunuhan Yang menyebabkan (Alm) Agus Hilang nyawa terus mencuri …

error: Content is protected !!