Home / Fokus / Banyak ketidak laziman dalam Penyidikan kasus Dugaan Pembunuhan & perampokan di pakis mendapat Banyak sorotan 

Banyak ketidak laziman dalam Penyidikan kasus Dugaan Pembunuhan & perampokan di pakis mendapat Banyak sorotan 

Malang,BeritaAntara.com- Beberapa saksi Kasus persidangan dugaan Perampokan yang berujung Pembunuhan (alm Agus) di Jalan Anggodo, Desa Mangliawan, Kecamatan Pakis pada Jumat lalu (22/3) ada banyak ketidak laziman yang terjadi karena Para saksi di periksa Oleh Polisi Di salah satu cafe & resto di wilayah pakis yaitu cafe Mbamban.

Beberapa saksipun mengaku bahwasannya mereka di periksa di sebuah cafe yang ada di wilayah kecamatan pakis yang lokasinya juga tidak jauh dari tempat kejadian (cafe mbamban), ia mengatakan di periksa secara bergantian dengan saksi-saksi yang lain oleh beberapa penyidik kurang lebih dari jam 18.00 sore sampai jam 01.00 malam .

“Ya kita di periksa di cafe mbamban, di kasih makan, minum dan pulang di uang sangu”, Ujar Lidia salah satu saksi dipersidangan

 

Ia juga mengatakan bahwa setelah di tanya-tanyai oleh penyidik, hasil dari penyidikan tidak di bacakan ulang atau di suruh baca kembali tetapi langsung di suruh tanda tangan dan di kasih uang saku setelah itu pulang.

Tak hanya dari Kuasa Hukum Terdakwa aja yang berasa adanya ketidak laziman dalam kasus ini tetapi banyak pihak juga menyebutkan ada yang aneh , dan bertanya-tanya kenapa saksi tidak di periksa di ruang penyidik atau di kantor polisi,mengingat lokasi kejadian pun tidak jauh dari Polsek pakis dan para saksi juga masih dengan keadaan sehat sehingga tidak ada hambatan untuk tidak hadir dan masih mampu secara ekonomi.

 

“Sangat tidak lazim karena penyidik, apabila mau melakukan Penyidikan di luar polsek, orang tersebut (harusnya) dalam keadaan sakit atau berhalangan tetap. Dan sangat mustahil apabila mau di lakukan penyidikan tidak adanya surat resmi yang mereka terima atau mereka ketahui” Ujar kuasa Hukum terdakwa

Saat di tanya hakim dalam persidangn apakah hasil penyidikandi bacakan ulang saksi Lidia pun menjawab dengan tegas

“Tidak yang mulia,setelah di tanya tanyain kita langsung di suruh tanda tangan terus di kasih uang 100.000 tapi tidak tau untuk apa”, tambahnya.

 

Beberapa awak media penasaran dengan keterangan saksi dan melakukan investigasi kelokasi langsung dan sempat terekam keterangan dari beberapa warga di antara warga tersebut ada yang sedang beradu mulut antar tetangga dan mengucapkan dengan lantang dan tegas mengucapkan “ATASAN E DI BAYAR AE KAKEAN POLAH” ucap salah satu tetangga dengan pernyataan itu tim pun sempat tercengang dengan adanya kata-kata tersebut, lalu ada salah satu warga yang datang menghampiri dan mau membuka suara dengan apa yang di maksud .

 

“Polisi itu mbak ngasih anak-anak uang 150.000, dan semua di kasih makan dan minum di restoran.” ucap Salah seorang warga Anggodo

 

Sampai saat ini kasus dugaan pembunuhan dan perampokan masih terlihat sangat tidak lazim di mata Masyarakat sekitar, karena Lokasi Polsek pakis tidak jauh dari lokasi ini terjadinya dugaan pembunuhan tersebut mengapa pemeriksaan para saksi tidak di lakukan di ruang penyidik untuk dimintai keterangannya kenapa harus seperti orang yang sedang nongkrong di cafe untuk sebuah keterangan?? dan dana apa yang di Gunakan Untuk Biaya cafe makan minum dan uang yang di berikan kepada para saksi ?????

 

Salah satu penyidik saat di konfirmasi awak media melalui pesan watshaapnya enggan memberikan keterangan karena penyidik tersebut mengaku tidak ikut menangani Kasus tersebut.

“Ngapunten saya ngak ikut menyidik perkara tersebut ngeh”jelasnya

 

Sampai berita ini di naikan tim media masih berusaha menghubungi atau mengkonfirmasi semua pihak yang terlibat terkait adanya pemberitaan tersebut.

(Yan/Putra)

wakaf quran

About Redaktur admin

Check Also

Polres Batu melibatkan sinergi lintas sektor bersama TNI guna Memperkuat stabilitas keamanan

Batu,Berita antara.Com – Guna memastikan stabilitas keamanan dan kenyamanan masyarakat, jajaran Polres Batu menggelar Patroli …

error: Content is protected !!