Kita, masih ingat kisah wakaf sumur yang dilakukan Utsman bin Affan dan masih terus menghasilkan bahkan ‘beranak pinak’ menjadi kebun dan hotel mewah 1400 tahun kemudian?
Tentu setiap pewakaf berharap benda wakaf yang diserahkannya di jalan Allah bisa meraih manfaat seluas apa yang telah dicapai oleh wakaf sumur Utsman bin Affan tersebut. Akan tetapi kenyataannya banyak wakaf yang masih terbengkalai pemanfaatannya.
Didik Supriyanto, pengurus Lembaga Wakaf dan Pertanahan PC NU Kota Malang, di PC NU Kota Malang banyak tanah wakaf yang pemanfaatannya diakui oleh banyak pihak belum maksimal. Salah satu faktor tidak maksimalnya pemanfaatan tanah atau benda wakaf lainnya adalah faktor nazhir. Yakni orang atau badan hukum yang dipercayakan untuk mengelola benda wakaf. Kebanyakan nazhir kurang kreativitas dan tidak memiliki jiwa entrepreneur sehingga menjadikannya kurang lincah melihat peluang dalam menggali sebesar-besarnya manfaat benda wakaf yang dititipkan padanya.
Menurut Didik supriyanto, Bendahara LWP PC NU Kota Malang, nadhir wakaf yang berkewajiban mengelola harta wakaf harus mampu mengelola wakaf secara produktif, maka dari lembaga Wakaf dan pertanahan PC NU Kota Malang , nadhir wakaf harus menerapkan manajemen profesional. Manajemen professional dilihat dari aspek perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan evaluasi (controlling).
Didik menjelaskan, tugas nadhir wakaf. Pertama, melakukan proses administrasi harta wakaf secara tertib. Kedua, mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya. Ketiga, mengawasi dan melindungi harta benda wakaf. Keempat, melaporkan pelaksanaan tugas kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Malang. Empat tugas nadhir ini harus dilakukan secara maksimal supaya potensi besar wakaf bisa dikelola secara produktif.
“Semakin banyak wakaf produktif yang bisa di maksimalkan maka akan membantu negara dalam mengurangi jarak disparitas kesenjangan dan mempercepat dalam mencapai tujuan proklamasi. Yakni menuju kesejahteraan masyarakat” Pungkas Didik. ( BS )